Lagi, saya akan mengisahkan perjalanan saya yang nyaris basi. Bulan lalu ketika saya masih menetap di Bandung saya kedatangan tamu dari pulau seberang, one of my best friends mamen Hartil, my travelmate datang jauh- jauh dari Makassar ke Bandung. Kami akan melakukan tour singkat Jateng-Jogja (salah satu perjalanan di Semarang sudah saya tuliskan pada 2 tulisan sebelumnya). Sebelum bertolak ke tujuan utama, kami jalan- jalan sekitar Bandung yang tentunya tidak terlalu jauh dari pusat kota dan.....yang terpenting, bisa diakses menggunakan angkot, he he. Alhasil, setelah intip sana sini, kami putuskan ke beberapa lokasi tempat wisata, salah satunya adalah Farm House, tempat wisata di daerah Lembang yang lagi happening. Berhubung saya yang menjadi tuan rumah, otomatis saya yang menjadi tour guide. Aslinya sih saya juga belum pernah ke tempat ini, xixixixixi...... Tapi kan setidaknya saya lebih tahu dunia perangkotan di Bandung :D.
12 April 2016.
Karena waktu yang terbatas (kami sudah ada tiket ke Semarang untuk malam harinya) jadi jam 6 pagi kita sudah ready buat berwisata ke Kota Bandung. Sebelum menuju ke Farm House, kami mampir dulu (ini bukan mampir karena beda arah) ke Gedung Sate, karena teman saya ini ngotot mau foto di depan landmark Kota Bandung. Baiklah, masih pagi buta ini. Setelah pemotretan singkat di Gedung Sate selesai, dari depan tempat ini kami menaiki angkot Cicaehum - Ledeng turun di tujuan terakhir angkot yakni Terminal Ledeng. Perjalanan cukup jauh (20 - 30 menit) dengan biaya Rp. 5.000, untung kami berangkat pagi- pagi jadi Alhamdulillah lancar. Dari Terminal Ledeng (tidak masuk ke terminal, cukup di depan saja) kami mengambil angkot jurusan Lembang, bilang saja ke sopirnya kalau mau ke Farm House, mereka pada tahu kok. Kontur jalan sudah mulai menanjak dan udara lebih dingin, ini tandanya kalau kita sudah ada di daerah Lembang. Hampir sama dengan jarak tempuh sebelumnya sekitar 20 - 30 menit kita sudah sampai tujuan. Dan, tadaaaaaaa..........ternyata Farm Housenya belum buka saudara- saudara. Banyak sekali antrian pengunjung.
|
bagian depan Farm House |
Sempat kecewa juga, merasa rugi datang pagi- pagi, tahu begini kan kita bisa ke manaaaa.......gitu. Teman saya sempat menyarankan sambil mengisi waktu kita sebaiknya ke Taman Bogenia dulu, pulangnya baru mampir lagi ke sini. Tapi saya tetap bertahan dengan rencana awal, manatahu tidak lama lagi Farm House akan buka. Alhasil kami menunggu di seberang jalan, untung ada bangku warung yang belum buka yang disimpan diluar.
|
Antrian mobil pengunjung Farm House |
Karena bosan menunggu, kami putuskan untuk bergabung dengan pengunjung yang lainnya. Dengan harapan saat gerbnag Farm House terbuka, kami bisa langsung masuk. Dan ternyata banyak ynag turun dari mobil masing- masing saking tidak sabarnya.
|
Ibu- ibu yang mengantri di depan pagar |
Kumpulan Ibu- Ibu di atas seperti mau nagih hutang ya, hi hi hi.... Mungkin petugas Farm House takut kalau terlalu lama Ibu- Ibu ini menunggu mereka akan anarkis, hahahahah.... Jadi tidak lama kemudian pagar dibuka, dan seketika kami semua menyeruak berlomba- lomba masuk. Oh ya, sebenarnya ada dua gerbang untuk masuk ke Farm House. Karena kegesitan kami, akhirnya seketika kami sudah ada di dalam area Farm House dengan membayar tiket seharga Rp. 20.000. Tiket ini kemudian bisa ditukar dengan sosis bakar atau susu murni. Kami memilih menukarkan tiket kami dengan segelas susu murni, lumayan pemulihan tenaga setelah menunggu tadi.
|
Salah satu tempat penukaran tiket/ voucher |
|
Susu murni Farm House |
Sambil menikmati segarnya susu murni, kami terus berjalan masuk. Masih pagi, baru dibuka tapi pengunjung sudah begitu ramai.
|
Jalan masuk menuju area Farm House |
Sepanjang jalan ini banyak terdapat tempat duduk jadi saat lelah, jangan ragu untuk istirahat sejenak :D, juga banyak terdapat tempat sampah, jangan buang sampah sembarangan!. Berikut beberapa spot yang sempat saya abadikan.
|
Toko Souvenir dan pernak- pernik orang kasmaran |
|
Bagian dalam toko souvenir |
Tuh lihat sendiri kan isinya, semua yang dijual di sini bikin baper yang sedang single, hahahaaha
|
Jalan dengan pagar penuh gembok couple |
|
Gembok alay |
Ala- ala di Korea, banyak pasangan yang menyimpan gembok di pagar dengan harapan hubungan asmara mereka akan langgeng, so sweeeetttttt,,, huekkkkkk... (saya terlalu rasional dan terlalu 'deawasa' untuk melalukan ini,wkwkwk)
|
Bagian yang masih dalam renovasi |
Ini masih area di luar, masih banyak lagi tempat- tempat unik di dalam Farm House. Cekidot....
|
Disediakan juga kostum yang bisa disewa |
|
Salah satu restaurant di Farm House |
|
Kita juga bisa memberi makan domba dan beberapa hewan lain |
|
Rumah Hobbit |
Nah ini nih maskotnya Farm House, Rumah Hobbit. Maaf ini gambar terbaik yang bisa saya dapatkan. Karena kalau mau mengambil gambar dari depan, harus antri, dan antrian panjangggggggggg sekali, Hayati lelah!.
Demikian perjalanan singkat kami di Farm House, kami kurang puas, salah sendiri datang di akhir pekan, wajarlah kalau pengunjung membludak. Kalau mau menikmati tempat wisata datang pas hari kerja, Insya Allah saingan sedikit, he he.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar