Pengikut

Jumat, 07 Februari 2014

Bukan sekedar pet

Selain bersahabat dengan sesama manusia, pasti banyak diantara kita yang mempunyai sahabat lain seperti hewan peliharaan. Sama halnya dengan saya, dari kecil saya senang sekali dengan yang namanya kucing, sebenarnya sangat senang juga dengan sepupunya si kucing, harimau, tapi berhubung untuk memelihara harimau sangat tidak mungkin saya lakukan (dengan pertimbangan banyak faktor) jadinya saya memelihara kucing saja (lumayan mirip kan mereka :D)..

Kucing pertama saya (bukan pertama- tama amat, yang pertama benar- benar diperhatikan lebih tepatnya) yang sangat saya sayangi tentunya saya beri nama dia Goldy, berasal dari kata Gold yang berarti emas, karena bulu Goldy kalau diterpa sinar matahari akan berkilau seperti emas (menurut pandangan saya). Goldy ini anak dari Candy, kucing 'gelandangan' yang akhirnya memutuskan menetap di rumah kami.
Goldy semasa hidupnya
Nah, si Goldy cukup tampan kan untuk ukuran kucing ras pribumi :). Goldy tidak sendiri, dia punya saudara jantan juga (lupa namanya siapa) yang menghilang misterius, dugaan kami, dia terpikat dengan seekor kucing betina dan memutuskan untuk merantau bersama,hahahahhahaha.... dan kemungkinan paling buruk, dia mati ditabrak mobil :(. Hanya ini foto saudara Goldy yang saya miliki, itupun tidak jelas

 Mendiang Goldy dan saudaranya
Mereka saudara yang kompak kan...
Umur Goldy tidak panjang, hanya 4 tahun dan takdir memisahkan kami. Huaaaaaaaaaa :'(....
Hari itu (beberapa hari setelah Idul Fitri 2013, pada bulan agustus, lupa tepatnya tanggal berapa) Goldy tidak pulang ke rumah. Kami pikir (sama saat brothernya hilang) dia falling in love sama kucing tetangga jadi tidak pulang, hal ini pernah terjadi beberapa waktu lalu saat dia jatuh cinta sama kucing betina tetangga. Kami menunggu esok hari, esok lagi, lagi dan hari berganti lagi dan si Goldy juga tak kunjung pulang. Waktu itu aku disibukkan urusan pekerjaan jadi jarang ke rumah kakek (Oh ya lupa, semua kucingku tinggal di rumah kakek), dan waktu saya ke rumah kakek, bayangkan kakek duduk merenung di depan jendela entah menatap apa di luar sana, dan waktu dia melihat saya dia bilang 'kucing kita mati!'. Seperti disambar petir (kayak adegan di sinetron - sinetron, wakakakka) saya kontan hanya bisa berkata lirih 'siapa bilang Goldy mati?', kata kakek dia ditemukan tetangga kami sudah menjadi bangkai disamping rumahnya dan berhubung Goldy terkenal di kompleks kami jadi dia langsung terdeteksi kalau dia kucing keluarga kami dan tetangga saya itu membawa mayat Goldy ke rumah kakek sebelum dia buang. Mayat Goldy sudah sangat membusuk, jadi tidak sempat lagi mengurusi pekuburannya, cari lokasi, menggali dan lain lainnya. Sedih juga tidak tau akan ke mana kalau merindukan Goldy ku :'(.

Untung sebelum Goldy sebelum meninggal sempat menanamkan benih pada ibunya (dasar hewan yak!), doa saya semoga salah satu anaknya mirip Goldy. Menunggu tidak berapa lama sang jabang kitten dilahirkan, hari itupun tiba... Tadaaaaaa..... ada seekor yang benar- benar mirip Goldy :D, horeeeee ada Goldy junior, berhubung dia hasil pernikahan ibu dan anak jadi Goldy junior aku kasih nama Sangkuriang. Ini nih Sangkuriang, cekidottttt
Nah, yang ini Sangkuriang beranjak remaja :D
Sangkuriang waktu masih bayi
Lebih cakep bokapnya sih... tapi tidak apalah, dan sekarang kujalani hidupku bersama sahabat baruku Sangkuriang. Kucing- kucing ini dimataku bukan sekedar hewan peliharaan, tapi mereka adalah bagian dari keluargaku, sahabat baikku, saat sedih, mendengar mereka mengeong saja bisa membuat semuanya menjadi lebih baik, bahkan kadang mereka bisa bertingkah layaknya sahabat manusia. Ah... saya sangat menyayangi mereka.

 Oh ya, selain mereka yang sudah kusebutkan tadi, aku juga masih punya kucing betina yang warnanya full hitam, jadi aku menamainya Bolong (bahasa lokal Makassar yang artinya gelap/ hitam). Si Bolong ini saudaranya Goldy dari bapak yang berbeda (hasil analisaku :D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar