Perjalanan dari Danau Kelimutu menuju Kota Ende menghabiskan waktu antara 2-3 jam, sempat mengalami macet karena ada pengerjaan jalan. Seperti yang kita ketahui bahwa topografi Pulau Flores yang berupa dataran tinggi, sehingga jalan di sana mengikuti alur pegunungan jadi jalannya berkelok- kelok, alhasil teman saya strike 6 kali muntah,hahahaha, bukannya jahat lho :D. Ini juga yang menjadi alasan kami harus mampir beristirahat semalam di Kota Ende untuk memulihkan tenaga. Kepada sopir travel kami minta diantar ke Situs Bung Karno, sebuah tempat bersejarah di Kota Ende, katanya tempat ini berada di pusat kota, jadi rencananya saya ingin mencari penginapan di sekitar situs.
Macet karena pengerjaan jalan |
Masih ingat kan kisah saya di Danau Kelimutu, yang keasyikan foto sampai melebihi waktu yang diberikan Pak Sopir, yang saat saya dan teman- teman saya baru turun dari danau, Pak Sopir biasa- biasa saja senyum- senyum seperti tidak ada masalah, ternyata setelah kami sampai di Kota Ende, dia minta tambahan ongkos Rp. 100.000, kami tidak terima dong karena yang membayar travel untuk masuk ke Danau Kelimutu saya dan teman saya, tetapi semua penumpang ikut turun (ini juga menambah estimasi waktu). Harusnya si Pak Sopir juga minta tambahan sama penumpang yang lain. Akhirnya aksi ngotot- ngototan terjadi, kami saling berargumen. Karena udara Kota Ende yang cukup panas, ditambah kami yang sudah sangat kelelahan dan malu dilihatin orang, jadi kami mengalah.
Ke-BT-an kami tidak sampai di sini, ternyata Situs Bung Karno tutup. Luar biasa kejutan hari ini. Ada warung kelontong di depan situs, kami bertanya kepada si penjaga warung, informasi yang kami dapatkan, si penjaga situs sedang ada acara keluarga jadi situs ditutup lebih awal. Kami disuruh lagi datang sore atau sekalian besok pagi saja. Ishhhhh tidak profesional, pikir saya. Daripada suasana hati semakin tidak enak bercampur sedikit emosi, kami putuskan mencari mesjid di sekitar situs. Tidak jauh dari situs, agak masuk gang letak mesjid itu, cukup besar tapi seperti tidak terawat, sangat berdebu. Karena saya sedang berhalangan, saya putuskan menunggu teman saya sholat dengan duduk di depan mesjid. Sambil menunggu teman saya sholat Dhuhur saya mereview foto- foto kami di Danau Kelimutu, saya juga sesekali mengamati warga yang bermukim di sekitar mesjid.
Ternyata ada seorang Ibu yang mengamati saya. Mungkin penasaran jadi Ibu tadi menghampiri saya. Ibu tadi menanyakan asal dan tujuan saya kenapa sampai di Ende. Dengan singkat saya jelaskan kisah kami, juga saya bertanya kepada Ibu di mana penginapan terdekat dari posisi kami. Ibu justru menawari kami untuk menginap di rumahnya, ternyata Ibu Ende (lupa tanya nama Ibu, jadi saya sebut saja Ibu Ende :D) memiliki rumah yang dijadikan kostan bagi mahasiswa. Daripada jauh- jauh mencari penginapan, tidak salah juga kalau kami menginap di kostan Ibu Ende karena dekat dari Situs Bung Karno. Setelah teman saya sholat, kami menuju kostan Ibu Ende, letaknya di belakang Situs Bung Karno.
Di sana sudah ada suami Ibu Ende. Suami isteri ini sangat ramah, tapi kami tetap waspada, maklum masih trauma dengan sopir travel yang kelihatannya baik, tapi ternyata....... Setelah melihat kamarnya, kami cukup puas. Saat saya tanyakan harga yang mesti kami bayar untuk semalam Bapak Ende bilang terserah kami. Kami jadi bingung mematok harga, kata Bapak Ende jangan terlalu dipikirkan istirahat saja, itu urusan besok. Setelah berbincang- bincang cukup lama, Bapak dan Ibu Ende pamit pulang, katanya supaya kami bisa beristirahat.
Sepeninggal mereka, kami membersihkan diri. Rasanya sudah lebih baik, sepertinya sebagian kepenatan sudah hilang. Kami putuskan untuk keluar mencari makan. Cukup mudah untuk mencari makanan halal di Kota Ende. Banyak rumah makan Padang. Tapi kali ini kami makan di RM. Solo, karena RM. Padang agak jauh, sedangkan lapar kami sudah tak tertahankan, hehehe. Saat jalan pulang dari membeli makanan, kami melihat ada warung coto Makassar (makanan khas Makassar, asal daerah kami). Kami iseng menghampiri warung coto tersebut, sayang sudah tutup. Padahal bahagianya bukan main akan bertemu dengan orang sedaerah kami di tempat jauh dari kampung halaman.
Sore harinya kami putuskan untuk berkeliling Kota Ende, dengan jalan kaki tentunya. Tidak salah kami memilih menginap di kost Ibu Ende, ke mana- mana dekat. sore hari kami habiskan di Pantai Ende melihat matahari terbenam. Saat akan ke Pantai Ende kami melewati Museum Tenun Ikat, lebih baik mampir di sini dulu, sekalian :D.
Museum Tenun Ikat |
Tidak ada yang bisa kami lakukan di Museum Tenun Ikat, kami melanjutkan perjalanan ke tujuan awal, Pantai Ende!.
Gerbang masuk Pantai Ende |
Pantai Ende |
Sunset Pantai Ende |
Sunset di Pantai Ende tidak kalah indah dengan sunset- sunset di tempat lain. Oh ya, entah ini hanya perasaan saya atau bagaimana, saya merasa sunset di Pantai Ende lebih lama lho, biasanya kan kalau posisi matahari sudah seperti di gambar (lihat foto sunset Pantai Ende) tidak lama matahari akan terbenam dan suasana menjadi gelap alias sudah malam. Tapi berbeda lho dengan di Ende kemarin. Puas menikmati sunset, kami beranjak dari Pantai Ende menuju ke suatu tempat seperti taman, tadi kami melewatinya saat mencari makan siang. Letaknya di samping Museum Tenun Ikat tadi.
Taman Renungan Bung Karno |
Salah satu sudut Taman Renungan Bung Karno |
Taman ini tempat yang pas untuk mencari inspirasi. Kalau saya tinggal di Kota Ende, mungkin nyaris sebagian besar waktu luang saya, saya habiskan di taman ini. Tempatnya pas untuk mengerjakan tugas, ditambah banyaknya pepohonan yang menjadikan taman ini semakin teduh. Satu hal lagi yang saya suka dari tempat ini, bersih!. Top deh tempat ini, menurut saya lho. Sesuai namanya, di Taman Renungan Bung Karno terdapat patung Bung Karno yang sedang duduk termenung menghadap ke arah pantai. Mungkin beliau merenungkan nasib Bangsa Indonesia, hehehehe...
Patung Bung Karno |
Tuh kan sunsetnya lama kan.... Saya sudah puas keliling Taman Renungan Bung Karno, bias- bias jingga di langit masih terlihat. Belum seberapa gelap kami putuskan beranjak dari taman dan segera mencari mesjid terdekat menemani teman saya untuk sholat Magrib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar