Pengikut

Jumat, 21 November 2014

Story about Dg. Toa

Kini dia terlihat kumal, sesering apapun dimandikan tetap saja sama, kumal. Fisiknya mulai lemah, menghabiskan hari- harinya dengan seharian tidur dan makan saja. Dia hanya bisa meringkuk di sudut rumah, padahal dia dulu sangat ahli berburu tikus. Ibaratkan manusia, dia sudah menapouse dan tidak bisa bereproduksi lagi, terlihat dari belakangan ini ia tidak hamil- hamil, seperti kita tahu tingkat reproduksi kucing betina sangat tinggi. Selain fisiknya yang memang sudah tidak sanggup, mungkin kucing jantan sudah enggan meliriknya, kasihan, padahal dulu dia primadona. Dan karena beberapa hal aku memanggilnya Dg. (Daeng) Toa yang merupakan kata dalam bahasa Makassar yang artinya sudah tua.

Dg. Toa terlihat lelah


Walaupun bulu Dg. Toa sudah tidak lembut lagi, sudah tidak nyaman lagi untuk dielus, tapi saya tetap menyayanginya. Bagaimanapun dia adalah bibit lahirnya kucing- kucing lucuku. Di usianya yang senja dia terlihat bijak dan lebih banyak diam. Tidak seperti Bolong dan Tampan kucingku lainnya yang sangat ribut, apalagi dijam makan, mereka akan mengeong- ngeong memekakkan telinga.      Dg. Toa apapun yang orang lain dan kucing lain lakukan padanya dia hanya diam.

Aku masih ingat saat pertama kali Dg. Toa datang ke rumahku. Dia masih kecil waktu itu dan dibuang pemiliknya yang tidak bertanggung jawab. Awalnya keluargaku kurang menerima keberadaannya, namun Dg. Toa mampu meyakinkan mereka kalau dia layak hidup bersama kami. Hari demi hari Dg. Toa kecil terlihat gesit, badannya mulai gemuk dan bersih, sangat jauh berbeda dengan awal kedatangannya. Tidak terasa Dg. Toa beranjak remaja, dia mengenal kucing jantan tetangga dan akhirnya beranak pinak. Lahirlah Goldy, Bolong, Tampan dan kucing- kucing lainnya yang tidak sempat saya pelihara semuanya. Sekarang Dg. Toa sudah lanjut usia.

Dg. Toa
Terimakasih Dg. Toa telah memberikan warna dalam kehidupan keluargaku.
Terimakasih telah memberikan inspirasi.
Terimakasih telah memberiku kucing- kucing lucu Goldy, Bolong dan Tampan
Saya akan merawatmu sampai titik terakhir, I love you Dg. Toa!

Kamis, 20 November 2014

Such heavenly view...

Sumber gambar: Google
Pasti sudah tahu kan band legendaris dari Inggris ini, ya Coldplay. Sekarang saya sedang keranjingan mendengarkan lagu- lagu Coldplay di album yang berjudul 'Ghost Stories'. Lagu yang menjadi hits dalam album ini yaitu lagu yang berjudul 'A sky full of stars' yang gilak, ngena banget di hati, romantis banget deh. Gak ada bosannya dengerin lagu ini. Video klip juga,hahahahha gokil banget Chris Martin dkk. Saya sampai terbengong- bengong menontonnya.

Semua kata- kata lirik lagu ini benar- benar membekas di hati, tapi yang paling manis kalimatnya menurut saya di bagian ini nih 'Cause your sky full of stars, such heavenly view!', gombal banget tapi asli bikin melayang- layang. Bayangkan kalau Jake Gyllenhaal datang dan menyanyikan lagu ini buat saya, huhuhuuh.......

Setiap hari lagu ini tidak lepas dari hari- hari saya, bosan? tidak!, bahkan lagu ini memberikan spirit tersendiri buat saya, saya merasa lebih bahagia setelah mendengar lagu ini. Saat tiba di kalimat, 'I think I see you!', saya membayangkan seseorang yang nun jauh entah sedang berada di mana (>,<). Nah, supaya kalian lebih percaya, nih lirik lengkapnya..... cekidot..!

Sumber gambar : Google


'Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
I'm gonna give you my heart
'Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
'Cause you light up the path
I don't care, go on and tear me apart
I don't care if you do
'Cause in a sky, cause in a sky full of stars
I think I saw you
'Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
I want to die in your arms, arms
'Cause you get lighter the more it gets dark
I'm going to give you my heart
And I don't care, go on and tear me apart
And I don't care if you do
'Cause in a sky, cause in a sky full of stars
I think I see you
I think I see you
Because you're a sky, you're a sky full of stars
Such a heavenly view
You're such a heavenly view

Nah, ini video live Coldplay menyanyikan A sky full of strars , energik banget si Chris Martin, 
I love it! :D
 


dan masih terjadi

'Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku!', belakangan lagu ini sangat populer, di mana2 pasti diputer lagu ini atau minimal ada yang nyanyiin, tapi kalau versi saya 'Sakitnya tuh di sini di dalam mulutku!'.... Bagaimana tidak, sekarang memasuki minggu ke-9 pasca pemasangan kawat gigi, minggu- minggu kemarin (setelah minggu 1 & 2) kulewati dengan sukses, mulut sudah menyesuaikan diri dengan benda asing, sudah tidak sariawan kronis lagi bahkan lebih sering nggak sariawan. Nah, sekarang, rasanya berat banget, bahkan seperti melebihi awal- awal pertama pasca pemasangan.

Sekarang rasanya mulutku penuh sesak, bahkan rada cumi (cucah mingkem, duh...), sariawan yang nggak sembuh- sembuh padahal sudah diobati dan sebelumnya tidak pernah seperti ini!. Dan bibirku juga tidak mau kalah, rasanya bibir bawahku rada dower deh belakangan ini, hikss....hikss.....kayaknya mau menyaingi Angelina Jolie,ckckck. Hal yang paling menyakitkan lagi, sakit di atas sakit, susah makannya (>,<).
Mana awal Desember ada tes kerja lagi, jiahhhhhhh

Lalu, apa yang aku lakukan? serajin mungkin aku memberinya madu, supaya sariawannya membaik, rasanya perih luar biasa saat madu menyentuh sariawan. Tapi apa daya, demi kebaikan bukan?. Selain itu aku juga minum vitamin C supaya mempercepat penyembuhan. Dan membersihkan mulut serajin mungkin tentunya, jangan biarkan kotoran memperburuk situasi. Memang tidak bimsalabim langsung sembuh, tapi agak mendingan rasanya.

Kutanyakan kepada dokter gigi yang menanganiku, katanya ini hal lumrah yang biasa terjadi pada pengguna kawat gigi, toh nantinya juga akan sembuh jika ditangani dengan benar. Soal mulut yang terasa sedikit cumi, rupanya gigi- gigiku mengalami pergerakan, nanti juga akan berhenti cumi nya, apalagi kalau sudah mulai tahap perapihan.

Mau cantik memang mahal dan menyakitkan, sangat menyakitkan!. Tragisnya sebentar lagi tahun baru, huaaaaa........mana mau join tahun baruan sama seniorku trip Pulau Komodo - Pulau Lombok. Wahhhhh......nggak mungkin kan ya aku nggak foto- foto, dan nggak mungkin juga foto tapi membelakang kamera trus, dan nggak mungkin juga hadap depan tapi tutup mulut. Aduh...dilema. Mulai sekarang aku mau latihan senyum ah :D

Rabu, 19 November 2014

Congratulations Bolong (^_^)

Hari ini hari teakhir misi gilaku, 3 hari hidup tanpa laptop dan internet dan hanya berkawan dengan radio. Sudah tidak sabar menanti jam kebebasan. Saat waktu itu tiba, seperti biasa, dengan sigap kunyalakan laptop, mencolok modem, connect dan log in semua akun sosmedku. Seperti 3 hari lalu saat kutinggalkan dunia maya terakhir kali, aksi demo mahasiswa Makassar yang diwarnai kericuhan masih menjadi ternding topic, ditambah kasus narkoba yang menjerat guru besar sekaligus Wakil Rektor 3 Universitas Hasanuddin, universitas terbesar di Indonesia Timur dan.........tempat saya menimba ilmu dulu (seolha- olah sudah puluhan tahun silam, heheh). Sebagai alumni Unhas sekaligus warga Sulawesi Selatan saya sangat bersedih dengan kasus- kasus tersebut. Di tengah- tengah kesedihan saya tiba- tiba terjadi kegaduhan di rumah saya. Terdengar suara nenek (yang tergolong besar untuk ukuran nenek- nenek).
'Bolong!!!!....Bolong!............itu Bolong keluar anaknya'

Kudengar nenekku berteriak- teriak menyebut nama Bolong, kucingku. Ternyata Bolong melahirkan. aku hanya tersenyum kecil, mengacuhkan kegaduhan tadi. Tidak lama kemudian, ada suara sesuatu hendak menyeruak masuk ke kamarku melalui jendela, sedikit kaget kulihat di arah jendela, ternyata Bolong datang dengan menggigit bayi kucing yang baru dilahirkannya. Kasihan pikirku. Kuamati sejenak ke mana dia akan membawa bayinya, rupanya dia bersembunyi dikolong tempat tidurku. Aku keluar mencari wadah yang bisa dijadikan box bayi kucing,heheh..... Akhirnya kutemukan sebuah keranjang, ukuranyya pas untuk menampung Bolong dan bayinya (entah dia melahirkan hanya seekor yang dibawanya tadi atau masih akan melahirkan lagi). Kuletakkan kain dalam keranjang tadi supaya terasa lebih nyaman. Dan keranjang tadi kuletakkan di dekat Bolong, toh nanti dia juga akan pindah sendiri. Benar saja, baru beberapa menit aku keluar mengambil keranjang, bayi Bolong sudah bertambah menjadi 3 ekor, ckckckkc.......cepat juga proses persalinan kucing, tanpa bantuan lagi, MasyaAllah, andaikan ini terjadi pada manusia. Kan para wanita tidak perlu takut lagi untuk melahirkan :D.

Bolong bersama bayinya,keranjangnya rada kekecilan ya :/

3 jam berlalu pasca persalinan Bolong, kutengok kolong tempat tidurku, memastikan apakah Bolong sudah memindahkan bayi- bayinya di atas keranjang yang kusiapkan tadi. Dan apa yang terjadi? Hahaahahhaha........bayi- bayi Bolong masih tergeletak di lantai, sedangkan Bolong sang induk sudah melungker cantik sendirian dalam keranjang. Sambil tertawa terbahak- bahak kuangkat bayi- bayi Bolong ke dalam keranjang bersamanya. Ihhhhhhh bulu- bulunya masih basah, sempat geli saat menyentuh tubuh bayi kucing yang masih berlendir, akhirnya 3 bayi kucing sudah kuevakuasi dengan sukses. Kuperhatikan bagian dekat ekor Bolong bulunya lepek, setelah kulihat dengan saksama ternyata itu darah sisa persalinannya. Besok saja baru kumandikan kau Bolong, sedikit ngeri melihat darah. Selamat ya Bolong, dirimu telah menjadi kucing betina sejati! Aku terharu, berpikir kapan nyusul bisa jadi wanita sejati,hahahaha
Dan juga selamat datang di dunia fana ini 3 malaikat kecil, jangan takut BBM naik, jatah makan kalian akan selalu ada (^_^)

Bayi bolong