Pengikut

Selasa, 30 Desember 2014

Saat Tahun Baru menjadi agenda wajib

Pukul 02.30 WITA kucing pendatang baru (kayak artis) di rumahku, Chald cari masalah, ternyata dia kelaparan dan lagi jablai minta dielus- elus, manja amat. Alhasil, sekarang aku tidak bisa tidur lagi. Ternyata, hari ini sudah tanggal 30 Desember, wah lusa sudah memasuki pergantian tahun 2015. 3 tahun belakangan merayakan momen pergantian tahun pergi ke suatu tempat spesial seperti menjadi agenda wajib. Tapi untuk tahun ini saya belum ada rencana ke mana- mana. Sebenarnya berencana ke Flores, tapi karena teman saya batal, jadi saya juga tidak jadi ke sana.Kukira tahun baru kali ini akan berakhir di kamar dengan menonton koleksi- koleksi film hasil downloadanku (pecinta gratisan, he he), tiba- tiba ide gilaku muncul lagi :D.

Kubaca postingan seseorang di salah satu group facebook kalau dia membutuhkan 2 orang yang mau bergabung eksplor Toraja untuk tanggal 30 Desember 2014 - 1 Januari 2015. Boleh juga, pikirku. Tanpa pikir panjang kuinbox si pengajak. Katanya sudah ada yang mau ikut, tapi masih tunggu konfirmasi lagi kepastiannya. 30 menit kemudian dia mengabarkan kalau orang yang semula kaan bergabung, batal ikut. Akhirnya aku yang menggantikannya.

Sebenarnya aku tidak kenal sama sekali dengan si pengajak, juga tidak tahu siapa sajakah yang akan berangkat. hahahahha.......aku menertawai diriku sendiri. Tidak apa- apalah, hitung- hitung tambah teman baru. Ini juga bukan pertama kalinya terjadi, pada tahun baru 2013 aku ikut sebuah ekspedisi pendakian 7 puncak Pegunungan Latimojong, dan dari semua tim tak satupun yang kukenal, not bad lah.Sebenarnya ada temanku yang akan berangkat bersamaku, tapi tiba- tiba dia harus masuk kantor, jadi seperti itulah.

Bukannya memaksakan untuk pergi bertahun baru, sama sekali tidak!. Rasanya aneh saja saat perayaan momen tahun baru aku harus mendekam di kamar. 3 tahun baru belakangan selalu kulewati di atas ketinggian (mendaki gunung) dan rasanya sangat berbeda, mungkin karena memang mendaki adalah salah satu hobiku. Di atas ketinggian menyaksikan kembang api yang bertaburan di langit, rasanya.....aduh susah untuk digambarkan dengan kata- kata :D. Such heavenly view lah kata Coldplay,he he.

Sabtu, 27 Desember 2014

Ketika kulit putih menjadi tren

Ketika bule- bule berbondong- bondong berjemur di bawah terik matahari untuk menggelapkan kulit putih mereka, orang Indonesia yang dikaruniai kulit eksotis Asia sejak lahir malah sibuk memutihkan kulit mereka dengan berbagai upaya.

Belakangan ini marak beredar berbagai macam krim pemutih, mulai dari buatan pabrik dengan berbagai merk yang kita kenal, krim racikan dokter sampai krim entah racikan siapa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keamanannya, bahkan saya pernah mendengar ada yang berani meracik sendiri krim pemutih untuk digunakan.

beberapa macam krim pemutih
Krim 'pabrikan' sudah dilengkapi dengan izin BPOM sehingga aman digunakan. Adapun harganya mulai dari yang sangat terjangkau dan cukup mahal, biasanya tergantung merk dan waktu yang dibutuhkan untuk memutihkan kulit. Namun, krim 'pabrikan' membutuhkan waktu yang lama untuk hasil yang optimal (walaupun krim yang paling mahal sekalipun) sehingga konsumen harus sabar menunggu perubahan.

Krim pemutih racikan dokter harganya bervariasi juga tergantung dokter atau kliniknya. Yang jelas harga krim dokter cukup mahal. Krim racikan dokter ini biasanya cukup efektif dalam memutihkan kulit. Saya rasa krim ini aman digunakan  karena dokter kulit sendiri yang meraciknya, apalagi harganya cukup mahal. Tapi entahlah.

Nah, krim terakhir ini yang sangat meragukan dan menakutkan (bagi saya). Krim ini biasanya beredar di pasar- pasar dan membidik masyarakat kalangan bawah, karena harganya yang sangat terjangkau!. Bayangkan, dengan Rp. 5.000 krim  pemutih sudah bisa dibeli, dan Woww, krim ini sangat cepat bereaksi. Hanya 2-3 kali penggunaan wajah penggunanya langsung putih, mencurigakan bukan?.

Sudah banyak korban karena krim pemutih racikan abal- abal ini, namun masyarakat tetap tidak takut dan masih banyak yang menggunakannya. Ini karena tren kulit putih yang sedang menjadi gaya hidup hampir seluruh wanita Indonesia (kecuali saya lho!). Masalah yang paling ringan yang ditimbulkan dari krim abal- abal ini adalah timbulnya jerawat, tidak jarang yang sampai bernanah, bahkan jerawatnya sangat kronis dan terlihat mengerikan. Adapula yang wajahnya dipenuhi bercak- bercak hitam, bahkan sampai ada yang mengalami kanker kulit. Saya juga pernah melihat wanita dengan kulit wajah yang sangat tipis sampai urat- uratnya terlihat sangat jelas, kasihan. Saya pernah menonton di televisi dan membacanya dari berbagai sumber kalau krim racikan abal- abal ini berbahan dasar tawas, soda api, melanin dan bahan berbaha lainnya. Bayangkan kalau bahan- bahan tersebut dioleskan di wajah!.

Nah, saya juga pernah mendengar ada orang yang meracik sendiri krim pemutih untuk digunakan. Dia mencampurkan berbagai macam produk dengan berbagai bahan seperti minyak zaitun. Entah mereka mendapatkan referensi darimana mengenai kombinasi bahan- bahan tersebut. Krim tersebut cukup ampuh, tapi tidak tahu tentang efek sampingnya.

Saya heran, kenapa mereka begitu terobsesi ingin memiliki kulit putih, padahal kulit Indonesia yang dimilikinya sangat eksotis. Kalau dasarnya pigmen kulit orang Indonesia seperti itu (tidak semuanya), krim apapun yang digunakan akan tetap seperti itu, hanya putih sesaat daan putih yang terlihat tidak wajar. Apalagi biasa mereka terlalu sibuk memutihkan wajahnya dan melupakan memutihkan bagian tubuh yang lainnya sehingga nanti akan sangat kontras kulit wajah dengan kulit bagian tubuh lainnya.

Teman- teman saya juga sama, mereka berbondong- bondong memoles diri. Hanya saya yang berdiam diri dengan kulit Indonesia saya. Salah satu dari mereka secara tidak langsung mengajak saya untuk ikut serta, dengan bercanda saya menjawab, 'tidak usah, biar kalian, nanti punah kulit asli eksotis wanita Indonesia,' hahahha.  Kadang saya sedikit minder, karena orang hanya melihat yang 'bersinar' alias putih racikan tapi saya kembali sadar, tidak apa- apa seperti ini, toh ini karunia Tuhan, kita harus bersyukur. Lihat Beyonce, Mariah Carey, mereka tetap anggun dengan kulit eksotis mereka. Padahal mereka memiliki uang lebih dari cukup kalau hanya ingin sekedar memiliki kulit putih.

Tidak jarang saya mengingatkan teman- teman saya akan bahaya menggunakan produk- produk yang tidak terjamin keamanannnya. Tapi keinginan mereka memiliki kulit putih tela membutakan mereka. Mungkin saat ini belum ada efeknya, entah suatu saat, semoga saja tidak.

Rabu, 24 Desember 2014

Vickynisasi, keren atau........?

Saya bukan penonton tv sejati, saya lebih senang menghabiskan waktu bersama laptop dan speaker saya, menonton film hasil jerih payah saya mendownload,hehe atau sekedar utak- atik isi laptop. Tapi kemarin malam, ada hal yang menarik saya untuk meluangkan waktu melihat sebuah acara di tv, melupakan sejenak 'kekasih' saya, laptop tercinta. Acara apakah gerangan???? Hitam Putih!, sebenarnya yang menarik di sini bukan acaranya, tapi bintang tamunya yang cukup menarik perhatian saya. Siapa???, personil Sheila on 7 kah? yang notabene adalah band favorit saya, bukan!!, Orang pentingkah??, presiden atau orang penting dari belahan bumi lainnya, bukan!, lalu? Hendrianto alias Vicky Prasetyo adalah pelaku yang membuat saya berpaling dari laptop, hahah.

Sumber: Antara News
Setahun belakangan pria ini naik daun karena kisah cintanya dengan Saskia Gotik artis penyanyi dangdut, mereka sempat melakukan pertunangan megah tapi Saskia memutuskan pertunangan tersebut lantaran Vicky harus mendekam di penjara karena kasus penipuan. Pria ini juga terkenal dengan gaya bicaranya yang cakaradut mengkolaborasikan kosakata tingkat tinggi yang diapun entah tahu apa tidak makna kata- kata yang diucapkan. Belakangan ini Vicky lebih tenar lagi karena saat dia baru keluar dari tahanan, baru saja dia melangkahkan kaki keluar dari pintu penjara, ia kembali digrebek, ckckckkck. Dia ditangkap dengan kasus yang sama, kasus penipuan. Yang lebih heboh lagi Vicky dan keluarganya menuntut agar Saskia Gotik juga dijebloskan dalam penjara karena dianggap ikut menikmati hasil penipuan Vicky. Edisi kedua Vicky masuk bui tidak terlalu lama, karena dia melunasi uang yang dia tipu.Nah, yang bikin heboh lagi, saat ini Vicky akan membuat kamus ala Vicky yang tentunya memuat kosa kata 'ajaib' yang biasa diucapkan Vicky.

Saat diundang menjadi bintang tamu di Hitam Putih, seperti yang saya duga Deddy sang pembawa acara memberondong Vicky dengan berbagai pertanyaan yang dia jawab dengan kosakata 'ajaib' nya, sontak membuat saya tertawa seheboh- hebohnya, hahahhah...... Deddy dan nygta Gina juga menampakkan mimik wajah seperti menyatakan, 'ngomong apa orang ini!', mereka seperti kebingunan dengan bintang tamu mereka. Saya tidak habis pikir kenapa ada orang se-PD ini, apa dia tidak sadar kalau dia jadi bahan olok- olok. Bahkan dia mengatakan kalau dirinya adalah duda bersertifikasi, hahahhahahah saya kira hanya guru yang bersertifikasi. Luar biasa!

Yang tidak kalah mengocok perut saat ditampilkan video Almarhum Steve Jobs berpidato dan Vicky didaulat untuk mengartikannya. Steve Jobs bilang apa, diartikan Vicky apa,hahahhahahah. Oh ya sebelumnya Vicky pernah mengaku kalau dia lulusan S1,S2 sampai S3 di luar negeri, kita jadi heran lulusan negeri kok seperti itu.

Acara Hitam Putih edisi Vicky sangat menghibur. Hahahahha.....benar- benar mengocok perut. Saya tidak akan lupa ekspresi wajahnya saat disuruh mengartikan pidato Steve Jobs, ekspresi itu seperti mengartikan,'Mampus gue!!',hahahhaha. Tapi saya akui orang ini memiliki percaya tinggi yang luar biasa, tidak peduli apa yang orang katakan tentang dirinya, Vicky maju terus dengan kosakata- kosakata 'ajaib' tersebut. Sayang saking sibuknya saya ketawa menyaksikan acara tersebut, saya lupa apa- apa saja kata- kata kontroversi yang diucapkannya,hahahhahah.

Goodluck deh buat Vicky, hahahhaha

Senin, 22 Desember 2014

Selamat Hari Ibu, Pahlawanku!

Dari 2 hari lalu saya mau memposting sedikit cerita tentang wanita yang sangat saya kasihi, segalanya dalam hidup saya, Ibu saya. Tapi karena sedikit kesibukan jadi tertunda, dan terealisasi hari ini, momennya juga tepat. 22 Desember, ditetapkan sebagai Hari Ibu. Sebenarnya setiap hari itu hari ibu, hari ayah, hari segalanya, heran juga kenapa dipilih tanggal 22 Desember. Lupakan kenapa, yang jelas saya mau bilang SELAMAT HARI IBU!!! IBUKU YG TIADA DUANYA WIWIET WIJI LESTARI, I LOVE U BU!, mmuachhh!. Sayang tidak bisa ucapkan langsung, secara saya di Indonesia Tengah, Ibuku di Indonesia Timur. Nanti malam aku telpon ahh...

Ibuku waktu muda
Ibuku asli Malang menikah sama Bapakku orang Bugis-Makassar, nah aku blaster kan, heheheh. Ibuku ini hebat banget lho!. Demi Bapak dia rela melepas pekerjaannya yang stabil di Surabaya dan hijrah ke Pangkajene (salah satu daerah di Sulawesi Selatan asal daerah bapakku) dan menjadi ibu rumah tangga sejati, benar- benar menghabiskan waktu di rumah mengurus suami dan anak-anaknya. Ibu sangat memanjakan kami, tapi bukan manja yang negatif lho!. Ibuku juga terkenal baik di mata semua orang yang mengenalnya. Semua kerabat bapakku menyukainya. Tetangga kami pun juga sangat menyayangi Ibu. Dia tidak segan menolong siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Ibuku juga sangat royal, tidak pelit kepada siapapun. Pernah suatu waktu saat aku masih kecil, aku pernah dongkol karena Ibu memberikan salah satu bonekaku kepada anak kecil yang datang bertamu. Hahahha......maklum waktu itu kan aku masih kecil.

Waktu kami masih menetap di Surabaya, setiap ada kabar kami akan berkunjung ke Sulawesi, rumah nenek di Pangkajene sudah penuh sesak tetangga dan kerabat yang menyambut kedatangan kami, tidak sedikit pula yang datang menjemput. Pokoknya Ibuku selalu dinantikan kedatangannya. Saat keluarga kami berpamitan hendak kembali ke Surabaya, mereka semua sedih.

Ibuku, wanita terbaik dari semua wanita yang pernah kukenal. Kelak jika aku menikah, aku ingin seperti Ibuku, mengabdi kepada suamiku, merawat anak- anakku. Walaupun aku jarang tinggal bersama Ibu, tapi kami tetap dekat. Dari membuka mata sampai menutup mata Ibu selalu memantau, minimal mengirim pesan singkat. Bahkan, walaupun umurku sudah bukan kanak- kanak lagi, Ibu masih memperlakukanku seperti anaknya ini masih kecil. Mulai dari mengingatkan makan, minum vitamin, jangan terlalu capek, sedang apa dan di mana, jangan lupa pakai jaket kalau musim hujan, sholat,dll.. Baru aku bilang sakit kepala aja Ibu sudah panik luar biasa,disuruh ke dokter segera atau minimal minum obat, padahal menurutku sakit kepala itu sangat normal, hehehe. Apalagi pas tahun 2010-an waktu aku mulai hobi mendaki gunung. Ibu melarang mati-matian, aku memohon, akhirnya beliau luluh, dengan syarat jangan sampai Bapak tahu, ini harus jadi rahasia aku dan Ibu. Intinya asal aku senang deh,hehehe.

Selain baik, Ibuku juga cerdas. Beliau selalu mendampingiku mengerjakan tugas sekolah. Bahkan beliau yang mengerjakan kalau ada yang cukup sulit, heheheh. Bahkan pernah waktu SMP, aku disuruh merangkum beberapa novel ditulis tangan, dan karena aku ketiduran karena kelelahan, Ibuku yang melanjutkannya. Tulisannya juga rapi, aduh...Ibuku ini.

Ibuku bukan hanya seorang Ibu, dia juga seperti Doraemon ku. Setiap ada sesuatu yang kuinginkan Ibu pasti mengabulkan. Pernah suatu waktu aku masih SD dan Ibuku masih bekerja, sebelum berangkat sekolah aku bilang 'Bu aku mau makan siang nasi Padang dan minumnya juice jeruk!', sontak Ibuku kaget karena dia sangat sibuk, tapi dia bilang InsyaAllah nanti Ibu usahakan. Sebenarnya aku sadar Ibuku sangat sibuk, jadi aku tidak terlalu berharap banyak. Nah, pas pulang sekolah waktu aku buka pintu rumah, semua sudah tersedia di ruang tamu.

Pernah juga aku minta tempat pensil yang bisa ditindis- tindis gitu,hahahha lupa apa istilahnya, keren banget lah di tahun 90-an menjelang 2000-an.  Seperti bim salabim, sepulang kerja Ibu meletakkannya di kamar. Dan banyak hal- hal yang Ibu selalu lakukan untukku. Ah, Ibuku memang hebat, dia selalu mengusahakan segalanya, dan aku baru sadar setelah dewasa.

Kalau urusanku sudah selesai aku akan berkunjung ke tempat Ibuku, InsyaAllah.
Ah, saya sangat merindukannya, apalagi setiap beliau sms dan telpon, selalu bilang 'Ibu kangen Da'. Bikin hujan turun saja.

Hemm....Selamat Hari Ibu buat semua Ibu hebat di muka bumi ini!


Kerajaan Kupu- Kupu Bantimurung

Happy Weekend guys!! (eh, udah lewat, kemarin ding :D)
Ke mana kalian di akhir pekan kemarin?. Hari Minggu ku kuhabiskan (padahal cuma 3 jam-an,wkwkwk) di Taman Wisata Alam Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tempat wisata ini saya tempuh selama 1,5 jam dari rumah saya.

Saat memasuki area Bantimurung kita akan disambut dengan patung kera raksasa. Sebelum masuk ke dalam area tempat wisata, seperti biasa kita harus membeli karcis terlebih dahulu. Untuk wisatawan lokal kita harus membayar Rp. 25.000, sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp. 255.000, untung Jake Gyllenhaal nggak ikut :D.

Pintu masuk taman wisata Bantimurung

Kita disambut dengan udara sejuk serta bunyi- bunyian alam (mengerti kan yang saya maksud,he he). Sepanjang mata memandang hijau membentang. Pokoknya segar banget lah suasananya. Tidak lama setelah kita berjalan, suara gemuruh air terjun Bantimurung sudah mulai terdengar. Di sini juga terdapat museum kupu- kupu. Bantimurung ini memang tempat berbagai spesies kupu- kupu, bahkan ada yang endemik lho!. Sayang sekarang jumlah kupu- kupu sudah tidak sebanyak dulu, karena warga menangkapnya untuk dibuat kerajinan tangan sebagai ole- ole khas Bantimurung. Ada sih penangkaran kupu- kupu di sini, tapi saya rasa belum bisa menyeimbangi laju eksploitasi kupu- kupu.

Museum Kupu- kupu Bantimurung
Setelah kita melewati museum, kita sudah bisa melihat beberapa kolam yang airnya berasal dari aliran air terjun, ada kolam yang digunakan sebagai arena bermain perahu bebek, ini khusus anak- anak, ada pula kolam renang yang juga khusus buat anak- anak. Airnya sedang keruh karena sedang musim hujan, saat kemarau airnya sangat jernih.
 
kolam untuk anak kecil




Bantimurung sejak dulu memang sebagai tempat
wisata favorit keluarga di akhir pekan. Pengunjung berasal dari daerah sekitar Maros, Makassar dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Bahkan turis mancanegara kalau berkunjung ke Sulawesi Selatan juga menyempatkan diri mengunjungi Bantimurung. Tidak heran banyak pendopo sebagai tempat istirahat pengunjung yang disediakan, seperti ini. Oh ya, untuk menikmati fasilitas seperti ini kita harus merogoh kocek lagi,  belum termasuk tiket yang kita beli.

Pendopo tempat beristirahat
Terdapat sebuah jembatan, jika kita menyeberangi jembatan itu, mengarahkan kita untuk menuju Gua Mimpi, toilet umum dan tempat istirahat yang lebih sederhana dari pendopo tadi, tempat istirahat di sini terdiri dari tikar- tikar yang digelar dengan atap terpal. Juga terdapat rumah jika pengunjung hendak menginap di Bantimurung. Tapi kami memilih ke air terjun dulu.

Karena ini akhir pekan, Bantimurung sangat padat wisatawan. Sebagian besar dari mereka memilih untuk mandi- mandi di bawah air terjun, guyuran air terjun memang sangat menyegarkan. Beberapa dari mereka tidak hanya mandi, tapi sambil main seluncuran menggunakan ban, tidak  jarang ada yang terjatuh dari ban. Pengunjung yang lain ada juga yang hanya sekedar berfoto- foto dengan latar air terjun. Ada pula yang hanya duduk- duduk di tempat istirahat menikmati bekal yang mereka bawa (ini biasanya pengunjung yang sudah tua), ada juga pengunjung yang datang untuk mengunjungi beberapa gua yang terdapat di Bantimurung. Oh ya, di Bantimurung juga terdapat lintasan flying fox. Berwisata di Bantimurung memang cukup lengkap, selain bisa berwisata alam, kita juga bisa berwisata sejarah dengan mengunjungi gua- gua saksi sejarah.

Air terjun Bantimurung

















pengunjung yang bermain selucuran ban

















teman seperjuangan melakukan pengamatan
Kali ini saya tidak mandi, saya hanya mengamati aktivitas pengunjung. Pengelolaan tempat ini sebenarnya sudah cukup baik, namun yang kurang diperhatikan masalah kebersihan. Sebenarnya ini bukan semata kesalahan pihak pengelola, tapi lebih ke pengunjungnya yang tidak memerhatikan kebersihan. Mereka seenaknya membuang sampah, ada juga yang mencuci perlengkapan makan mereka seenaknya saja sehingga mengotori air yang digunakan pengunjung lain berenang. Padahal dia bisa melakukannya di toilet umum. Menurut saya, sebaiknya ada petugas di beberapa titik yang memantau aktivitas pengunjung, karena biasanya kalau ada yang mengawasi, pengunjung nakal rada segan berbuat seenaknya. Ah, itu kembali lagi ke pribadi masing- masing.





Kali ini saya beruntung, mungkin karena musim hujan banyak kupu- kupu yang berterbangan, apalagi di sekitar air terjun dekat tempat saya melakukan 'pengamatan', hehehhe. Entah sudah berapa kali saya ke Bantimurung, baru kali ini saya melihat kupu- kupu sebanyak ini.

gerombolan kupu- kupu






Kupu- kupunya banyak jenis, tapi hanya jenis ini yang sempat saya foto













Romi & Juli





Wah, romantis sekali, ada Romeo dan Juliet, hehehhe











Di dekat air terjun terdapat tempat untuk mengganti pakaian, tempatnya cukup nyaman, karena ada petugas yang menjaga. Di sekitar situ juga terdapat tangga yang cukup tinggi sampai kita berada sejajar dengan air terjun. Katanya jalan ini menuju ke salah gua yang ada di Bantimurung, saya lupa nama guanya apa. Walaupun saya sudah entah berapa kali ke Bantimurung, saya belum pernah menyusuri gua ini. Saya hanya sampai di atas sejajar dengan air terjun setelah itu saya kembali turun. Dan kedatangan kali ini saya tidak naik ke sana. Setelah puas melakukan 'pengamatan' di air terjun, saya menyeberang jembatan yang saya maksud tadi untuk menuju gua mimpi. Di sini juga terdapat tempat istirahat, tapi lebih sederhana dari pendopo tadi. Tempat istirahat di area ini terdiri dari beberapa tikar yang digelar dengan beratapkan bentangan terpal, ini juga tidak gratis lho!. Di seberangnya terdapat rumah- rumah panggung kecil yang bisa disewa kalau pengunjung hendak menginap.

pengunjung yang sedang beristirahat
Rumah panggung tempat menginap

     
















Nah, sekarang waktunya berpetualang ke gua mimpi. Untuk menmuju gua mimpi kita harus berjalan sekitar 1-2 km, di mana jalan terdiri dari tangga, medannya naik turun. Cukup melelahkan juga, tapi lelah kita akan hilang saat menghirup udara sejuk dan melihat pemandangan hijau.



Tuh sampai ada tulisan peringatan,'Anda sakit jantung, pikir-pikirlah. Anda sakit hati segera naik',hahahhaha
Anak tangga menuju gua mimpi









Karena teman saya kelelahan, kita tidak jadi melakukan perjalanan ke gua mimpi, sayang sekali. Padahal sangat seru, tidak usah susur gua deh, cukup sampai ke mulut gua saja sudah sangat seru. Oh ya Gua Mimpi sangat becek dan licin, kita sebaiknya menggunakan peralatan yang memadai. Di dalam gua sudah dibangun jalanan seperti jembatan sepanjang gua untuk mepermudah akses mengunjungi gua, tapi jembatan tersebut 90% rusak, jadi pengunjung harus jalan di sisi jembatan. Untuk menyusuri gua kita bisa diantar oleh guide yang banyak standby di depan jalan masuk. Dan kita harus pintar- pintar menawar, apalagi kalau mereka tahu kalau pengunjung bukan orang Sulawesi, harganya biasanya lebih tinggi. Sebaiknya jika hendak menyusuri gua, siapkan senter sendiri, karena senter yang disewakan guide juga naudzubillah mahalnya.

Karena teman saya kelelahan, kita putuskan beristirahat di sekitar tempat istirahat yang beratap terpal, tidak jauh di sini terdapat lintasan flying fox. Lintasannya tidak terlalu panjang sekitar 100 m membentang di atas kolam tempat pengunjung berenang.

lintasan flying fox
Setelah lelah hilang, kami putuskan untuk pulang, karena hari juga semakin sore dan sebentar lagi waktu sholat ashar. Bagi umat Muslim jangan khawatir, di Bantimurung juga terdapat mushola di dekat museum kupu- kupu. Dan jika bekal makanan yang dibawa kurang, kita bisa membelinya di sini karena banyak terdapat pedagang makanan.

Mushola di Bantimurung

Pedagang yang menjual aneka makanan






























Di luar pintu masuk Bantimurung banyak berjejer pedagang, pedagang souvenir yang terbuat dari kupu- kupu, pedagang perkakas 'narsis' seperti kacamata dan topi, heheh..dan lain- lain.

Kios-kios pedagang ole- ole khas Bantimurung

Gantungan kunci kupu- kupu
















Sumpah, saya sangat tidak setuju dengan souvenir- souvenir ini karena sangat turut andil membuat populasi kupu- kupu menurun. Katanya sih, mereka ini kupu- kupu hasil penangkaran mereka, Wallahualam, hanya Tuhan dan mereka yang tahu!
Pajangan dinding kupu- kupu








Lihat mereka dalam pigura, kasihan kan. Apalagi beberapa spesies diantaranya sudah sangat sulit dijumpai dalam keadaan hidup karena eksploitasi besar- besaran.
Pengunjung yang sedang berbelanja









Nah, seperti yang saya katakan tadi, selain pedagang souvenir kupu- kupu, juga ada pedagang yang menjual 'perkakas' narsis seperti topi dan kacamata. Juga ada dijual aksesoris seperti cincin, gelang dan kalung. Minuman dingin dan jagung bakar juga ada dijual :D.

Kamis, 18 Desember 2014

Band favoritku sejak SD berooooo!

Semua pasti punya band favorit kan?, sama dengan saya, sejak SD saya ngefans banget sama band asal Jogja, Sheila on 7. Band yang pernah mendapat julukan band sejuta copy karena albumnya laris manis terjual sampai jutaan copy. Walaupun tidak selalu mencapai penjualan album yang menakjubkan, Alhamdulillah Sheila on 7 masik eksis sampai sekarang.

Waktu kecil saya pengen sekali nonton konser live nya, tapi apa daya tidak pernah diizinkan (-_-), apalagi pernah konser Sheila on 7 saking membludaknya penonton sampai menimbulkan korban jiwa karena berdesak- desakan.
Nah sekarang pas saya sudah dewasa, tiap Sheila on 7 datang ke Makassar dan saya sedang tidak sibuk (dan saya selalu usahakan untuk tidak sibuk) saya akan nonton. Saya akan ceritakan pengalaman saya nonton konser Sheila on 7 yang paling terakhir, yaitu pada akhir Oktober lalu di Trans Studio Makassar.

Awalnya sih saya pikir nontonnya akan nyaman karena tempatnya yang bagus, walaupun panggungnya tidak begitu besar, tapi kenyatannya cukup mengecewakan, kru Trans Studio Makassar (TSM) lebih eksis daripada penonton yang beli tiket, mereka asyik nonton sampai menghalangi penonton. Bayangkan, kita penonton dilarang merapat ke panggung (saya masih memaklumi hal ini) dan diberi pagar untuk membatasi penonton, yang bikin kecewa kru TSM masuk ke dalam pagar sampai menghalangi pandangan kami para penonton, TIDAK PROFESIONAL!!. Kami sudah protes, tapi mereka tetap seperti itu. Alhasil kami menonton dengan dongkol, untung performa Sheila on 7 selalu mengagumkan, sedikit bisa mencairkan suasana.

sang idola dari kejauhan
Yang di depan itu bukan penonton tapi kru TSM, andaikan yang di depan itu penonton murni yang beli tiket, saya mah ridho- rdho saja, nah ini petugas yang mestinya melayani kita, malah mengecewakan. Bahkan saking kecewanya saya hampir melapor ke atasan mereka lho!, untung saya masih berbaik hati :D. Kita lupakan dulu kru TSM yang nggak asyik, mending kita lihat Duta yang senyumnya aduhhh......
sori, di foto ini Duta nggak senyum, tapi aslinya cute banget


















Duta again :D



Aslinya sumpah Duta cakep banget, manis, cute, pantes Adelia Lontoh mau nikah sama doi :D. Sepanjang konser, dari semua personil Sheila on 7 yang paling banyak dielu-elukan emang Duta, tapi yang lain juga gak kalah cool kok, cuma karena Duta vokalis jadi dia yang paling depan, jadi paling dekat dengan penonton dan mudah dijangkau :D





Eross dan Adam
Kali ini tidak ada foto Brian, karena dia berada nun jauh di belakang, di balik drum nya pula. Pokoknya tidak ada bosannya deh nonton konser Sheila on 7. Waktu itu Sheila on 7 membawakan lebih dari 10 lagu, mereka juga menyanyikan lagu baru mereka 'Lapang Dada'. Walaupun susana sempat tidak mengenakkan, tapi kami tetap menikmati aksi Duta dkk.

Adam dan Duta
Kalau lagi nonton konser Sheila on 7, keluar deh jiwa saya yang tersembunyi, hahahha..... Saya akan menjadi norak, sesekali teriak- teriak histeris seperti ABG labil, hehehhe. Tapi setelah itu, rasanya plong, lega :D


                                                                                                                                                           

Jumat, 05 Desember 2014

Belum jodohku, hikssss

Persiapan ala kadarnya juga akan menghasilkan hal yang ala kadarnya pula. ya begitu juga nasib tes cpns ku.
Aku nggak lulus!!
hiksssss..........
Yang bikin sakit hati, hanya satu peserta yang nilainya diatas nilaiku! selisihnya cuma 3 poin, jiahhhhhhhh......
Nilai TWK ku hanya 75, pas batas kekulusan, miris banget. Untuk TIU aku mendapatkan skor 115, not bad lah, dan untuk TKP aku mendapatkan nilai yang cukup memuaskan yaitu 156, jadi total nilaiki 346, sedangkan yang lulus 349, tragis nya!. Sebenarnya sih masih menunggu pengumuman resmi BKDD, tapi saya mulai pesimis.

Sedih sih pasti, bohong banget kalau nggak.....secara masa depan ini huuh..., selalu ada hikmah dibalik semua, ya saya meyakini itu. Mungkin saya ditakdirkan untuk mengabdi pada negara dengan mengajar di Akademi Komunitas.. Yeah, setahun lalu saya tidak lulus seleksi ODP Bank Mandiri, saya sudah sampai pada tahap tes terakhir, akhirnya saya lulus seleksi PPCPAK, ini mungkin sudah jadi jalan hidup saya.
Toh menjadi pendidik adalah pekerjaan mulia, memajukan bangsa,hehehe. Saya juga sudah melakukan yang terbaik, tidak menang boleh saja, asal jangan kalah telak! hehehehe

Kamis, 04 Desember 2014

H-1 itu mendebarkan

Wow..... hari- hari terasa semakin cepat tidak terasa hari penting yang cukup menentukan dalam hidupku akan tiba kurang dari 24 jam kemudian.
Rasanya??? MENDEBARKAN!. Akankah hari penting besok bisa kulalui dengan sukses, semoga.
Persiapan sudah saya lakukan jauh- jauh hari. Saya akui persiapan itu ala kadarnya jauh dari memadai. Saya tidak mau menyesalinya. Memang sangat susah membangkitkan nafsu belajar di usia seperti ini,hahahha....(tidak terjadi pada semua orang!).
Hampir lupa, besok saya akan menjalani tes cpns Pemkab Maros, Sulawesi Selatan. Dulunya PNS tidak pernah menjadi salah satu pekerjaan yang saya incar. Karena beberapa faktor, akhirnya saya mencoba peruntungan mengikuti tes cpns, dengan beberapa pertimbangan tentunya.

Hal ini bukan karena saya sangat membutuhkan pekerjaan atau tidak kompetitif di bidang lain, bukan sama sekali. Saat ini saya tercacat sebagai alumni Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi Komunitas (PPCPAK), sederhananya saya adalah calon dosen yang mengajar pendidikan vokasional untuk DI/DII pada Akademi Komunitas yang kini mulai dibangun pemerintah di beberapa daerah sesuai potensi daerah tersebut bekerjasama dengan pemda setempat.

Nah, saat ini saya sedang menunggu penempatan, saat pemilihan penempatan kemarin saya memilih AK yang dibina oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) tempat kami mengemban pendidikan persiapan mengajar untuk bidang perikanan. Bidang yang saya ajarkan lebih tepatnya Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) . AK Negeri yang dibina Politani Pangkep yang membuka program studi TPHP hanya di Pulau Buru, Maluku (untuk saat ini) dan ada kemungkinan saya akan ditempatkan di sini. Rencana sekitar Januari 2015 realisasi penempatan kami.

Sebagian teman saya seperti 'ngeri' mendegar kata Pulau Buru, kesannya seperti akan membuang diri di tempat antah berantah yang jauh dari peradaban. Berbeda denagn saya, saya santai saja menanggapinya. Mungkin karena jiwa petualang saya yang selalu menggelora. Saya justru senang akan tinggal di tempat baru, lingkungan baru. Saya mulai mencari referensi mengenai Pulay Buru dan tempat- tempat keren di sekitarnya yang bisa saya eksplor :D. Referensi tempat- tempat keren sudah saya kantongi, saya juga sudah menyusun kegiatan apa saja yang bisa saya lakukan selama 'pengasingan' di sana. Intinya saya sudah sangat siap 'dibuang' ke Pulau Buru.

3 bulan jeda waktu pasca pendidikan sampai tiba waktu rencana realisasi penempatan. Saya sempat melakukan perjalanan ke Flores untuk mengisi waktu 3 bulan tersebut. setiba dari Flores, masih ada jeda waktu 2 bulan lebih sampai waktu penempatan tiba. Bosan pun mulai menggerogoti, apalagi sudah tidak ada lagi gaji yang biasanya rutin masuk ke rekening,hehehe.. Dan melihat teman- teman yang sibuk mendaftar cpns, saya pun iseng ikut mendaftar, hitung- hitung bisa mengisi waktu sambil menunggu. Kebetulan Pemkab Maros membuka lowongan untuk prodi saya, Sosial Ekonomi Perikanan untuk jabatan Analis Mutu Hasil Perikanan. Maros adalah kabupaten tetangga tempat saya berdomisili, tidak jauh, bisa ditempuh dalam 20 menit.

Belakangan hidup saya disibukkan dengan hiruk pikuk ber-cpns. Mulai menyiapkan berkas, membawa langsung berkas, menunggu pengumuman lulus berkas yang luar biasa cukup lama, sampai pada persiapan belajar ala kadarnya untuk tes besok.  Dan, saya mulai melupakan penempatan mengajar di Pulau Buru. Semakin mendekati hari penempatan, hati saya mulai getir, tiba- tiba muncul ketakutan untuk tinggal di tempat yang jauh tanpa sanak saudara untuk waktu yang lama, dan...saya sangat berharap untuk bisa lulus cpns sehingga saya tidak usah pergi jauh meninggalkan kampung halaman saya. Saya juga heran, sebelumnya saya tidak pernah seperti ini. Selain itu, sebenarnya saya tidak enjoy mengajar TPHP karena basic saya sebenarnya Sosial Ekonomi Perikanan. Saya khawatir saya tidak bisa mengajar dengan baik, jadi saya pilih mungkin sebaiknya saya mundur saja, walaupun sebenarnya saya sangat senang mengajar, kecuali kalau akan dibuka prodi Sosial Ekonomi, tapi kayaknya tidak mungkin, karena AK bergerak dalam bidang vokasional.