Belakangan ini marak beredar berbagai macam krim pemutih, mulai dari buatan pabrik dengan berbagai merk yang kita kenal, krim racikan dokter sampai krim entah racikan siapa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keamanannya, bahkan saya pernah mendengar ada yang berani meracik sendiri krim pemutih untuk digunakan.
beberapa macam krim pemutih |
Krim pemutih racikan dokter harganya bervariasi juga tergantung dokter atau kliniknya. Yang jelas harga krim dokter cukup mahal. Krim racikan dokter ini biasanya cukup efektif dalam memutihkan kulit. Saya rasa krim ini aman digunakan karena dokter kulit sendiri yang meraciknya, apalagi harganya cukup mahal. Tapi entahlah.
Nah, krim terakhir ini yang sangat meragukan dan menakutkan (bagi saya). Krim ini biasanya beredar di pasar- pasar dan membidik masyarakat kalangan bawah, karena harganya yang sangat terjangkau!. Bayangkan, dengan Rp. 5.000 krim pemutih sudah bisa dibeli, dan Woww, krim ini sangat cepat bereaksi. Hanya 2-3 kali penggunaan wajah penggunanya langsung putih, mencurigakan bukan?.
Sudah banyak korban karena krim pemutih racikan abal- abal ini, namun masyarakat tetap tidak takut dan masih banyak yang menggunakannya. Ini karena tren kulit putih yang sedang menjadi gaya hidup hampir seluruh wanita Indonesia (kecuali saya lho!). Masalah yang paling ringan yang ditimbulkan dari krim abal- abal ini adalah timbulnya jerawat, tidak jarang yang sampai bernanah, bahkan jerawatnya sangat kronis dan terlihat mengerikan. Adapula yang wajahnya dipenuhi bercak- bercak hitam, bahkan sampai ada yang mengalami kanker kulit. Saya juga pernah melihat wanita dengan kulit wajah yang sangat tipis sampai urat- uratnya terlihat sangat jelas, kasihan. Saya pernah menonton di televisi dan membacanya dari berbagai sumber kalau krim racikan abal- abal ini berbahan dasar tawas, soda api, melanin dan bahan berbaha lainnya. Bayangkan kalau bahan- bahan tersebut dioleskan di wajah!.
Nah, saya juga pernah mendengar ada orang yang meracik sendiri krim pemutih untuk digunakan. Dia mencampurkan berbagai macam produk dengan berbagai bahan seperti minyak zaitun. Entah mereka mendapatkan referensi darimana mengenai kombinasi bahan- bahan tersebut. Krim tersebut cukup ampuh, tapi tidak tahu tentang efek sampingnya.
Saya heran, kenapa mereka begitu terobsesi ingin memiliki kulit putih, padahal kulit Indonesia yang dimilikinya sangat eksotis. Kalau dasarnya pigmen kulit orang Indonesia seperti itu (tidak semuanya), krim apapun yang digunakan akan tetap seperti itu, hanya putih sesaat daan putih yang terlihat tidak wajar. Apalagi biasa mereka terlalu sibuk memutihkan wajahnya dan melupakan memutihkan bagian tubuh yang lainnya sehingga nanti akan sangat kontras kulit wajah dengan kulit bagian tubuh lainnya.
Teman- teman saya juga sama, mereka berbondong- bondong memoles diri. Hanya saya yang berdiam diri dengan kulit Indonesia saya. Salah satu dari mereka secara tidak langsung mengajak saya untuk ikut serta, dengan bercanda saya menjawab, 'tidak usah, biar kalian, nanti punah kulit asli eksotis wanita Indonesia,' hahahha. Kadang saya sedikit minder, karena orang hanya melihat yang 'bersinar' alias putih racikan tapi saya kembali sadar, tidak apa- apa seperti ini, toh ini karunia Tuhan, kita harus bersyukur. Lihat Beyonce, Mariah Carey, mereka tetap anggun dengan kulit eksotis mereka. Padahal mereka memiliki uang lebih dari cukup kalau hanya ingin sekedar memiliki kulit putih.
Tidak jarang saya mengingatkan teman- teman saya akan bahaya menggunakan produk- produk yang tidak terjamin keamanannnya. Tapi keinginan mereka memiliki kulit putih tela membutakan mereka. Mungkin saat ini belum ada efeknya, entah suatu saat, semoga saja tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar