Pengikut

Senin, 22 Desember 2014

Selamat Hari Ibu, Pahlawanku!

Dari 2 hari lalu saya mau memposting sedikit cerita tentang wanita yang sangat saya kasihi, segalanya dalam hidup saya, Ibu saya. Tapi karena sedikit kesibukan jadi tertunda, dan terealisasi hari ini, momennya juga tepat. 22 Desember, ditetapkan sebagai Hari Ibu. Sebenarnya setiap hari itu hari ibu, hari ayah, hari segalanya, heran juga kenapa dipilih tanggal 22 Desember. Lupakan kenapa, yang jelas saya mau bilang SELAMAT HARI IBU!!! IBUKU YG TIADA DUANYA WIWIET WIJI LESTARI, I LOVE U BU!, mmuachhh!. Sayang tidak bisa ucapkan langsung, secara saya di Indonesia Tengah, Ibuku di Indonesia Timur. Nanti malam aku telpon ahh...

Ibuku waktu muda
Ibuku asli Malang menikah sama Bapakku orang Bugis-Makassar, nah aku blaster kan, heheheh. Ibuku ini hebat banget lho!. Demi Bapak dia rela melepas pekerjaannya yang stabil di Surabaya dan hijrah ke Pangkajene (salah satu daerah di Sulawesi Selatan asal daerah bapakku) dan menjadi ibu rumah tangga sejati, benar- benar menghabiskan waktu di rumah mengurus suami dan anak-anaknya. Ibu sangat memanjakan kami, tapi bukan manja yang negatif lho!. Ibuku juga terkenal baik di mata semua orang yang mengenalnya. Semua kerabat bapakku menyukainya. Tetangga kami pun juga sangat menyayangi Ibu. Dia tidak segan menolong siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Ibuku juga sangat royal, tidak pelit kepada siapapun. Pernah suatu waktu saat aku masih kecil, aku pernah dongkol karena Ibu memberikan salah satu bonekaku kepada anak kecil yang datang bertamu. Hahahha......maklum waktu itu kan aku masih kecil.

Waktu kami masih menetap di Surabaya, setiap ada kabar kami akan berkunjung ke Sulawesi, rumah nenek di Pangkajene sudah penuh sesak tetangga dan kerabat yang menyambut kedatangan kami, tidak sedikit pula yang datang menjemput. Pokoknya Ibuku selalu dinantikan kedatangannya. Saat keluarga kami berpamitan hendak kembali ke Surabaya, mereka semua sedih.

Ibuku, wanita terbaik dari semua wanita yang pernah kukenal. Kelak jika aku menikah, aku ingin seperti Ibuku, mengabdi kepada suamiku, merawat anak- anakku. Walaupun aku jarang tinggal bersama Ibu, tapi kami tetap dekat. Dari membuka mata sampai menutup mata Ibu selalu memantau, minimal mengirim pesan singkat. Bahkan, walaupun umurku sudah bukan kanak- kanak lagi, Ibu masih memperlakukanku seperti anaknya ini masih kecil. Mulai dari mengingatkan makan, minum vitamin, jangan terlalu capek, sedang apa dan di mana, jangan lupa pakai jaket kalau musim hujan, sholat,dll.. Baru aku bilang sakit kepala aja Ibu sudah panik luar biasa,disuruh ke dokter segera atau minimal minum obat, padahal menurutku sakit kepala itu sangat normal, hehehe. Apalagi pas tahun 2010-an waktu aku mulai hobi mendaki gunung. Ibu melarang mati-matian, aku memohon, akhirnya beliau luluh, dengan syarat jangan sampai Bapak tahu, ini harus jadi rahasia aku dan Ibu. Intinya asal aku senang deh,hehehe.

Selain baik, Ibuku juga cerdas. Beliau selalu mendampingiku mengerjakan tugas sekolah. Bahkan beliau yang mengerjakan kalau ada yang cukup sulit, heheheh. Bahkan pernah waktu SMP, aku disuruh merangkum beberapa novel ditulis tangan, dan karena aku ketiduran karena kelelahan, Ibuku yang melanjutkannya. Tulisannya juga rapi, aduh...Ibuku ini.

Ibuku bukan hanya seorang Ibu, dia juga seperti Doraemon ku. Setiap ada sesuatu yang kuinginkan Ibu pasti mengabulkan. Pernah suatu waktu aku masih SD dan Ibuku masih bekerja, sebelum berangkat sekolah aku bilang 'Bu aku mau makan siang nasi Padang dan minumnya juice jeruk!', sontak Ibuku kaget karena dia sangat sibuk, tapi dia bilang InsyaAllah nanti Ibu usahakan. Sebenarnya aku sadar Ibuku sangat sibuk, jadi aku tidak terlalu berharap banyak. Nah, pas pulang sekolah waktu aku buka pintu rumah, semua sudah tersedia di ruang tamu.

Pernah juga aku minta tempat pensil yang bisa ditindis- tindis gitu,hahahha lupa apa istilahnya, keren banget lah di tahun 90-an menjelang 2000-an.  Seperti bim salabim, sepulang kerja Ibu meletakkannya di kamar. Dan banyak hal- hal yang Ibu selalu lakukan untukku. Ah, Ibuku memang hebat, dia selalu mengusahakan segalanya, dan aku baru sadar setelah dewasa.

Kalau urusanku sudah selesai aku akan berkunjung ke tempat Ibuku, InsyaAllah.
Ah, saya sangat merindukannya, apalagi setiap beliau sms dan telpon, selalu bilang 'Ibu kangen Da'. Bikin hujan turun saja.

Hemm....Selamat Hari Ibu buat semua Ibu hebat di muka bumi ini!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar