Pengikut

Selasa, 30 Desember 2014

Saat Tahun Baru menjadi agenda wajib

Pukul 02.30 WITA kucing pendatang baru (kayak artis) di rumahku, Chald cari masalah, ternyata dia kelaparan dan lagi jablai minta dielus- elus, manja amat. Alhasil, sekarang aku tidak bisa tidur lagi. Ternyata, hari ini sudah tanggal 30 Desember, wah lusa sudah memasuki pergantian tahun 2015. 3 tahun belakangan merayakan momen pergantian tahun pergi ke suatu tempat spesial seperti menjadi agenda wajib. Tapi untuk tahun ini saya belum ada rencana ke mana- mana. Sebenarnya berencana ke Flores, tapi karena teman saya batal, jadi saya juga tidak jadi ke sana.Kukira tahun baru kali ini akan berakhir di kamar dengan menonton koleksi- koleksi film hasil downloadanku (pecinta gratisan, he he), tiba- tiba ide gilaku muncul lagi :D.

Kubaca postingan seseorang di salah satu group facebook kalau dia membutuhkan 2 orang yang mau bergabung eksplor Toraja untuk tanggal 30 Desember 2014 - 1 Januari 2015. Boleh juga, pikirku. Tanpa pikir panjang kuinbox si pengajak. Katanya sudah ada yang mau ikut, tapi masih tunggu konfirmasi lagi kepastiannya. 30 menit kemudian dia mengabarkan kalau orang yang semula kaan bergabung, batal ikut. Akhirnya aku yang menggantikannya.

Sebenarnya aku tidak kenal sama sekali dengan si pengajak, juga tidak tahu siapa sajakah yang akan berangkat. hahahahha.......aku menertawai diriku sendiri. Tidak apa- apalah, hitung- hitung tambah teman baru. Ini juga bukan pertama kalinya terjadi, pada tahun baru 2013 aku ikut sebuah ekspedisi pendakian 7 puncak Pegunungan Latimojong, dan dari semua tim tak satupun yang kukenal, not bad lah.Sebenarnya ada temanku yang akan berangkat bersamaku, tapi tiba- tiba dia harus masuk kantor, jadi seperti itulah.

Bukannya memaksakan untuk pergi bertahun baru, sama sekali tidak!. Rasanya aneh saja saat perayaan momen tahun baru aku harus mendekam di kamar. 3 tahun baru belakangan selalu kulewati di atas ketinggian (mendaki gunung) dan rasanya sangat berbeda, mungkin karena memang mendaki adalah salah satu hobiku. Di atas ketinggian menyaksikan kembang api yang bertaburan di langit, rasanya.....aduh susah untuk digambarkan dengan kata- kata :D. Such heavenly view lah kata Coldplay,he he.

Sabtu, 27 Desember 2014

Ketika kulit putih menjadi tren

Ketika bule- bule berbondong- bondong berjemur di bawah terik matahari untuk menggelapkan kulit putih mereka, orang Indonesia yang dikaruniai kulit eksotis Asia sejak lahir malah sibuk memutihkan kulit mereka dengan berbagai upaya.

Belakangan ini marak beredar berbagai macam krim pemutih, mulai dari buatan pabrik dengan berbagai merk yang kita kenal, krim racikan dokter sampai krim entah racikan siapa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keamanannya, bahkan saya pernah mendengar ada yang berani meracik sendiri krim pemutih untuk digunakan.

beberapa macam krim pemutih
Krim 'pabrikan' sudah dilengkapi dengan izin BPOM sehingga aman digunakan. Adapun harganya mulai dari yang sangat terjangkau dan cukup mahal, biasanya tergantung merk dan waktu yang dibutuhkan untuk memutihkan kulit. Namun, krim 'pabrikan' membutuhkan waktu yang lama untuk hasil yang optimal (walaupun krim yang paling mahal sekalipun) sehingga konsumen harus sabar menunggu perubahan.

Krim pemutih racikan dokter harganya bervariasi juga tergantung dokter atau kliniknya. Yang jelas harga krim dokter cukup mahal. Krim racikan dokter ini biasanya cukup efektif dalam memutihkan kulit. Saya rasa krim ini aman digunakan  karena dokter kulit sendiri yang meraciknya, apalagi harganya cukup mahal. Tapi entahlah.

Nah, krim terakhir ini yang sangat meragukan dan menakutkan (bagi saya). Krim ini biasanya beredar di pasar- pasar dan membidik masyarakat kalangan bawah, karena harganya yang sangat terjangkau!. Bayangkan, dengan Rp. 5.000 krim  pemutih sudah bisa dibeli, dan Woww, krim ini sangat cepat bereaksi. Hanya 2-3 kali penggunaan wajah penggunanya langsung putih, mencurigakan bukan?.

Sudah banyak korban karena krim pemutih racikan abal- abal ini, namun masyarakat tetap tidak takut dan masih banyak yang menggunakannya. Ini karena tren kulit putih yang sedang menjadi gaya hidup hampir seluruh wanita Indonesia (kecuali saya lho!). Masalah yang paling ringan yang ditimbulkan dari krim abal- abal ini adalah timbulnya jerawat, tidak jarang yang sampai bernanah, bahkan jerawatnya sangat kronis dan terlihat mengerikan. Adapula yang wajahnya dipenuhi bercak- bercak hitam, bahkan sampai ada yang mengalami kanker kulit. Saya juga pernah melihat wanita dengan kulit wajah yang sangat tipis sampai urat- uratnya terlihat sangat jelas, kasihan. Saya pernah menonton di televisi dan membacanya dari berbagai sumber kalau krim racikan abal- abal ini berbahan dasar tawas, soda api, melanin dan bahan berbaha lainnya. Bayangkan kalau bahan- bahan tersebut dioleskan di wajah!.

Nah, saya juga pernah mendengar ada orang yang meracik sendiri krim pemutih untuk digunakan. Dia mencampurkan berbagai macam produk dengan berbagai bahan seperti minyak zaitun. Entah mereka mendapatkan referensi darimana mengenai kombinasi bahan- bahan tersebut. Krim tersebut cukup ampuh, tapi tidak tahu tentang efek sampingnya.

Saya heran, kenapa mereka begitu terobsesi ingin memiliki kulit putih, padahal kulit Indonesia yang dimilikinya sangat eksotis. Kalau dasarnya pigmen kulit orang Indonesia seperti itu (tidak semuanya), krim apapun yang digunakan akan tetap seperti itu, hanya putih sesaat daan putih yang terlihat tidak wajar. Apalagi biasa mereka terlalu sibuk memutihkan wajahnya dan melupakan memutihkan bagian tubuh yang lainnya sehingga nanti akan sangat kontras kulit wajah dengan kulit bagian tubuh lainnya.

Teman- teman saya juga sama, mereka berbondong- bondong memoles diri. Hanya saya yang berdiam diri dengan kulit Indonesia saya. Salah satu dari mereka secara tidak langsung mengajak saya untuk ikut serta, dengan bercanda saya menjawab, 'tidak usah, biar kalian, nanti punah kulit asli eksotis wanita Indonesia,' hahahha.  Kadang saya sedikit minder, karena orang hanya melihat yang 'bersinar' alias putih racikan tapi saya kembali sadar, tidak apa- apa seperti ini, toh ini karunia Tuhan, kita harus bersyukur. Lihat Beyonce, Mariah Carey, mereka tetap anggun dengan kulit eksotis mereka. Padahal mereka memiliki uang lebih dari cukup kalau hanya ingin sekedar memiliki kulit putih.

Tidak jarang saya mengingatkan teman- teman saya akan bahaya menggunakan produk- produk yang tidak terjamin keamanannnya. Tapi keinginan mereka memiliki kulit putih tela membutakan mereka. Mungkin saat ini belum ada efeknya, entah suatu saat, semoga saja tidak.

Rabu, 24 Desember 2014

Vickynisasi, keren atau........?

Saya bukan penonton tv sejati, saya lebih senang menghabiskan waktu bersama laptop dan speaker saya, menonton film hasil jerih payah saya mendownload,hehe atau sekedar utak- atik isi laptop. Tapi kemarin malam, ada hal yang menarik saya untuk meluangkan waktu melihat sebuah acara di tv, melupakan sejenak 'kekasih' saya, laptop tercinta. Acara apakah gerangan???? Hitam Putih!, sebenarnya yang menarik di sini bukan acaranya, tapi bintang tamunya yang cukup menarik perhatian saya. Siapa???, personil Sheila on 7 kah? yang notabene adalah band favorit saya, bukan!!, Orang pentingkah??, presiden atau orang penting dari belahan bumi lainnya, bukan!, lalu? Hendrianto alias Vicky Prasetyo adalah pelaku yang membuat saya berpaling dari laptop, hahah.

Sumber: Antara News
Setahun belakangan pria ini naik daun karena kisah cintanya dengan Saskia Gotik artis penyanyi dangdut, mereka sempat melakukan pertunangan megah tapi Saskia memutuskan pertunangan tersebut lantaran Vicky harus mendekam di penjara karena kasus penipuan. Pria ini juga terkenal dengan gaya bicaranya yang cakaradut mengkolaborasikan kosakata tingkat tinggi yang diapun entah tahu apa tidak makna kata- kata yang diucapkan. Belakangan ini Vicky lebih tenar lagi karena saat dia baru keluar dari tahanan, baru saja dia melangkahkan kaki keluar dari pintu penjara, ia kembali digrebek, ckckckkck. Dia ditangkap dengan kasus yang sama, kasus penipuan. Yang lebih heboh lagi Vicky dan keluarganya menuntut agar Saskia Gotik juga dijebloskan dalam penjara karena dianggap ikut menikmati hasil penipuan Vicky. Edisi kedua Vicky masuk bui tidak terlalu lama, karena dia melunasi uang yang dia tipu.Nah, yang bikin heboh lagi, saat ini Vicky akan membuat kamus ala Vicky yang tentunya memuat kosa kata 'ajaib' yang biasa diucapkan Vicky.

Saat diundang menjadi bintang tamu di Hitam Putih, seperti yang saya duga Deddy sang pembawa acara memberondong Vicky dengan berbagai pertanyaan yang dia jawab dengan kosakata 'ajaib' nya, sontak membuat saya tertawa seheboh- hebohnya, hahahhah...... Deddy dan nygta Gina juga menampakkan mimik wajah seperti menyatakan, 'ngomong apa orang ini!', mereka seperti kebingunan dengan bintang tamu mereka. Saya tidak habis pikir kenapa ada orang se-PD ini, apa dia tidak sadar kalau dia jadi bahan olok- olok. Bahkan dia mengatakan kalau dirinya adalah duda bersertifikasi, hahahhahahah saya kira hanya guru yang bersertifikasi. Luar biasa!

Yang tidak kalah mengocok perut saat ditampilkan video Almarhum Steve Jobs berpidato dan Vicky didaulat untuk mengartikannya. Steve Jobs bilang apa, diartikan Vicky apa,hahahhahahah. Oh ya sebelumnya Vicky pernah mengaku kalau dia lulusan S1,S2 sampai S3 di luar negeri, kita jadi heran lulusan negeri kok seperti itu.

Acara Hitam Putih edisi Vicky sangat menghibur. Hahahahha.....benar- benar mengocok perut. Saya tidak akan lupa ekspresi wajahnya saat disuruh mengartikan pidato Steve Jobs, ekspresi itu seperti mengartikan,'Mampus gue!!',hahahhaha. Tapi saya akui orang ini memiliki percaya tinggi yang luar biasa, tidak peduli apa yang orang katakan tentang dirinya, Vicky maju terus dengan kosakata- kosakata 'ajaib' tersebut. Sayang saking sibuknya saya ketawa menyaksikan acara tersebut, saya lupa apa- apa saja kata- kata kontroversi yang diucapkannya,hahahhahah.

Goodluck deh buat Vicky, hahahhaha

Senin, 22 Desember 2014

Selamat Hari Ibu, Pahlawanku!

Dari 2 hari lalu saya mau memposting sedikit cerita tentang wanita yang sangat saya kasihi, segalanya dalam hidup saya, Ibu saya. Tapi karena sedikit kesibukan jadi tertunda, dan terealisasi hari ini, momennya juga tepat. 22 Desember, ditetapkan sebagai Hari Ibu. Sebenarnya setiap hari itu hari ibu, hari ayah, hari segalanya, heran juga kenapa dipilih tanggal 22 Desember. Lupakan kenapa, yang jelas saya mau bilang SELAMAT HARI IBU!!! IBUKU YG TIADA DUANYA WIWIET WIJI LESTARI, I LOVE U BU!, mmuachhh!. Sayang tidak bisa ucapkan langsung, secara saya di Indonesia Tengah, Ibuku di Indonesia Timur. Nanti malam aku telpon ahh...

Ibuku waktu muda
Ibuku asli Malang menikah sama Bapakku orang Bugis-Makassar, nah aku blaster kan, heheheh. Ibuku ini hebat banget lho!. Demi Bapak dia rela melepas pekerjaannya yang stabil di Surabaya dan hijrah ke Pangkajene (salah satu daerah di Sulawesi Selatan asal daerah bapakku) dan menjadi ibu rumah tangga sejati, benar- benar menghabiskan waktu di rumah mengurus suami dan anak-anaknya. Ibu sangat memanjakan kami, tapi bukan manja yang negatif lho!. Ibuku juga terkenal baik di mata semua orang yang mengenalnya. Semua kerabat bapakku menyukainya. Tetangga kami pun juga sangat menyayangi Ibu. Dia tidak segan menolong siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Ibuku juga sangat royal, tidak pelit kepada siapapun. Pernah suatu waktu saat aku masih kecil, aku pernah dongkol karena Ibu memberikan salah satu bonekaku kepada anak kecil yang datang bertamu. Hahahha......maklum waktu itu kan aku masih kecil.

Waktu kami masih menetap di Surabaya, setiap ada kabar kami akan berkunjung ke Sulawesi, rumah nenek di Pangkajene sudah penuh sesak tetangga dan kerabat yang menyambut kedatangan kami, tidak sedikit pula yang datang menjemput. Pokoknya Ibuku selalu dinantikan kedatangannya. Saat keluarga kami berpamitan hendak kembali ke Surabaya, mereka semua sedih.

Ibuku, wanita terbaik dari semua wanita yang pernah kukenal. Kelak jika aku menikah, aku ingin seperti Ibuku, mengabdi kepada suamiku, merawat anak- anakku. Walaupun aku jarang tinggal bersama Ibu, tapi kami tetap dekat. Dari membuka mata sampai menutup mata Ibu selalu memantau, minimal mengirim pesan singkat. Bahkan, walaupun umurku sudah bukan kanak- kanak lagi, Ibu masih memperlakukanku seperti anaknya ini masih kecil. Mulai dari mengingatkan makan, minum vitamin, jangan terlalu capek, sedang apa dan di mana, jangan lupa pakai jaket kalau musim hujan, sholat,dll.. Baru aku bilang sakit kepala aja Ibu sudah panik luar biasa,disuruh ke dokter segera atau minimal minum obat, padahal menurutku sakit kepala itu sangat normal, hehehe. Apalagi pas tahun 2010-an waktu aku mulai hobi mendaki gunung. Ibu melarang mati-matian, aku memohon, akhirnya beliau luluh, dengan syarat jangan sampai Bapak tahu, ini harus jadi rahasia aku dan Ibu. Intinya asal aku senang deh,hehehe.

Selain baik, Ibuku juga cerdas. Beliau selalu mendampingiku mengerjakan tugas sekolah. Bahkan beliau yang mengerjakan kalau ada yang cukup sulit, heheheh. Bahkan pernah waktu SMP, aku disuruh merangkum beberapa novel ditulis tangan, dan karena aku ketiduran karena kelelahan, Ibuku yang melanjutkannya. Tulisannya juga rapi, aduh...Ibuku ini.

Ibuku bukan hanya seorang Ibu, dia juga seperti Doraemon ku. Setiap ada sesuatu yang kuinginkan Ibu pasti mengabulkan. Pernah suatu waktu aku masih SD dan Ibuku masih bekerja, sebelum berangkat sekolah aku bilang 'Bu aku mau makan siang nasi Padang dan minumnya juice jeruk!', sontak Ibuku kaget karena dia sangat sibuk, tapi dia bilang InsyaAllah nanti Ibu usahakan. Sebenarnya aku sadar Ibuku sangat sibuk, jadi aku tidak terlalu berharap banyak. Nah, pas pulang sekolah waktu aku buka pintu rumah, semua sudah tersedia di ruang tamu.

Pernah juga aku minta tempat pensil yang bisa ditindis- tindis gitu,hahahha lupa apa istilahnya, keren banget lah di tahun 90-an menjelang 2000-an.  Seperti bim salabim, sepulang kerja Ibu meletakkannya di kamar. Dan banyak hal- hal yang Ibu selalu lakukan untukku. Ah, Ibuku memang hebat, dia selalu mengusahakan segalanya, dan aku baru sadar setelah dewasa.

Kalau urusanku sudah selesai aku akan berkunjung ke tempat Ibuku, InsyaAllah.
Ah, saya sangat merindukannya, apalagi setiap beliau sms dan telpon, selalu bilang 'Ibu kangen Da'. Bikin hujan turun saja.

Hemm....Selamat Hari Ibu buat semua Ibu hebat di muka bumi ini!


Kerajaan Kupu- Kupu Bantimurung

Happy Weekend guys!! (eh, udah lewat, kemarin ding :D)
Ke mana kalian di akhir pekan kemarin?. Hari Minggu ku kuhabiskan (padahal cuma 3 jam-an,wkwkwk) di Taman Wisata Alam Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tempat wisata ini saya tempuh selama 1,5 jam dari rumah saya.

Saat memasuki area Bantimurung kita akan disambut dengan patung kera raksasa. Sebelum masuk ke dalam area tempat wisata, seperti biasa kita harus membeli karcis terlebih dahulu. Untuk wisatawan lokal kita harus membayar Rp. 25.000, sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp. 255.000, untung Jake Gyllenhaal nggak ikut :D.

Pintu masuk taman wisata Bantimurung

Kita disambut dengan udara sejuk serta bunyi- bunyian alam (mengerti kan yang saya maksud,he he). Sepanjang mata memandang hijau membentang. Pokoknya segar banget lah suasananya. Tidak lama setelah kita berjalan, suara gemuruh air terjun Bantimurung sudah mulai terdengar. Di sini juga terdapat museum kupu- kupu. Bantimurung ini memang tempat berbagai spesies kupu- kupu, bahkan ada yang endemik lho!. Sayang sekarang jumlah kupu- kupu sudah tidak sebanyak dulu, karena warga menangkapnya untuk dibuat kerajinan tangan sebagai ole- ole khas Bantimurung. Ada sih penangkaran kupu- kupu di sini, tapi saya rasa belum bisa menyeimbangi laju eksploitasi kupu- kupu.

Museum Kupu- kupu Bantimurung
Setelah kita melewati museum, kita sudah bisa melihat beberapa kolam yang airnya berasal dari aliran air terjun, ada kolam yang digunakan sebagai arena bermain perahu bebek, ini khusus anak- anak, ada pula kolam renang yang juga khusus buat anak- anak. Airnya sedang keruh karena sedang musim hujan, saat kemarau airnya sangat jernih.
 
kolam untuk anak kecil




Bantimurung sejak dulu memang sebagai tempat
wisata favorit keluarga di akhir pekan. Pengunjung berasal dari daerah sekitar Maros, Makassar dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Bahkan turis mancanegara kalau berkunjung ke Sulawesi Selatan juga menyempatkan diri mengunjungi Bantimurung. Tidak heran banyak pendopo sebagai tempat istirahat pengunjung yang disediakan, seperti ini. Oh ya, untuk menikmati fasilitas seperti ini kita harus merogoh kocek lagi,  belum termasuk tiket yang kita beli.

Pendopo tempat beristirahat
Terdapat sebuah jembatan, jika kita menyeberangi jembatan itu, mengarahkan kita untuk menuju Gua Mimpi, toilet umum dan tempat istirahat yang lebih sederhana dari pendopo tadi, tempat istirahat di sini terdiri dari tikar- tikar yang digelar dengan atap terpal. Juga terdapat rumah jika pengunjung hendak menginap di Bantimurung. Tapi kami memilih ke air terjun dulu.

Karena ini akhir pekan, Bantimurung sangat padat wisatawan. Sebagian besar dari mereka memilih untuk mandi- mandi di bawah air terjun, guyuran air terjun memang sangat menyegarkan. Beberapa dari mereka tidak hanya mandi, tapi sambil main seluncuran menggunakan ban, tidak  jarang ada yang terjatuh dari ban. Pengunjung yang lain ada juga yang hanya sekedar berfoto- foto dengan latar air terjun. Ada pula yang hanya duduk- duduk di tempat istirahat menikmati bekal yang mereka bawa (ini biasanya pengunjung yang sudah tua), ada juga pengunjung yang datang untuk mengunjungi beberapa gua yang terdapat di Bantimurung. Oh ya, di Bantimurung juga terdapat lintasan flying fox. Berwisata di Bantimurung memang cukup lengkap, selain bisa berwisata alam, kita juga bisa berwisata sejarah dengan mengunjungi gua- gua saksi sejarah.

Air terjun Bantimurung

















pengunjung yang bermain selucuran ban

















teman seperjuangan melakukan pengamatan
Kali ini saya tidak mandi, saya hanya mengamati aktivitas pengunjung. Pengelolaan tempat ini sebenarnya sudah cukup baik, namun yang kurang diperhatikan masalah kebersihan. Sebenarnya ini bukan semata kesalahan pihak pengelola, tapi lebih ke pengunjungnya yang tidak memerhatikan kebersihan. Mereka seenaknya membuang sampah, ada juga yang mencuci perlengkapan makan mereka seenaknya saja sehingga mengotori air yang digunakan pengunjung lain berenang. Padahal dia bisa melakukannya di toilet umum. Menurut saya, sebaiknya ada petugas di beberapa titik yang memantau aktivitas pengunjung, karena biasanya kalau ada yang mengawasi, pengunjung nakal rada segan berbuat seenaknya. Ah, itu kembali lagi ke pribadi masing- masing.





Kali ini saya beruntung, mungkin karena musim hujan banyak kupu- kupu yang berterbangan, apalagi di sekitar air terjun dekat tempat saya melakukan 'pengamatan', hehehhe. Entah sudah berapa kali saya ke Bantimurung, baru kali ini saya melihat kupu- kupu sebanyak ini.

gerombolan kupu- kupu






Kupu- kupunya banyak jenis, tapi hanya jenis ini yang sempat saya foto













Romi & Juli





Wah, romantis sekali, ada Romeo dan Juliet, hehehhe











Di dekat air terjun terdapat tempat untuk mengganti pakaian, tempatnya cukup nyaman, karena ada petugas yang menjaga. Di sekitar situ juga terdapat tangga yang cukup tinggi sampai kita berada sejajar dengan air terjun. Katanya jalan ini menuju ke salah gua yang ada di Bantimurung, saya lupa nama guanya apa. Walaupun saya sudah entah berapa kali ke Bantimurung, saya belum pernah menyusuri gua ini. Saya hanya sampai di atas sejajar dengan air terjun setelah itu saya kembali turun. Dan kedatangan kali ini saya tidak naik ke sana. Setelah puas melakukan 'pengamatan' di air terjun, saya menyeberang jembatan yang saya maksud tadi untuk menuju gua mimpi. Di sini juga terdapat tempat istirahat, tapi lebih sederhana dari pendopo tadi. Tempat istirahat di area ini terdiri dari beberapa tikar yang digelar dengan beratapkan bentangan terpal, ini juga tidak gratis lho!. Di seberangnya terdapat rumah- rumah panggung kecil yang bisa disewa kalau pengunjung hendak menginap.

pengunjung yang sedang beristirahat
Rumah panggung tempat menginap

     
















Nah, sekarang waktunya berpetualang ke gua mimpi. Untuk menmuju gua mimpi kita harus berjalan sekitar 1-2 km, di mana jalan terdiri dari tangga, medannya naik turun. Cukup melelahkan juga, tapi lelah kita akan hilang saat menghirup udara sejuk dan melihat pemandangan hijau.



Tuh sampai ada tulisan peringatan,'Anda sakit jantung, pikir-pikirlah. Anda sakit hati segera naik',hahahhaha
Anak tangga menuju gua mimpi









Karena teman saya kelelahan, kita tidak jadi melakukan perjalanan ke gua mimpi, sayang sekali. Padahal sangat seru, tidak usah susur gua deh, cukup sampai ke mulut gua saja sudah sangat seru. Oh ya Gua Mimpi sangat becek dan licin, kita sebaiknya menggunakan peralatan yang memadai. Di dalam gua sudah dibangun jalanan seperti jembatan sepanjang gua untuk mepermudah akses mengunjungi gua, tapi jembatan tersebut 90% rusak, jadi pengunjung harus jalan di sisi jembatan. Untuk menyusuri gua kita bisa diantar oleh guide yang banyak standby di depan jalan masuk. Dan kita harus pintar- pintar menawar, apalagi kalau mereka tahu kalau pengunjung bukan orang Sulawesi, harganya biasanya lebih tinggi. Sebaiknya jika hendak menyusuri gua, siapkan senter sendiri, karena senter yang disewakan guide juga naudzubillah mahalnya.

Karena teman saya kelelahan, kita putuskan beristirahat di sekitar tempat istirahat yang beratap terpal, tidak jauh di sini terdapat lintasan flying fox. Lintasannya tidak terlalu panjang sekitar 100 m membentang di atas kolam tempat pengunjung berenang.

lintasan flying fox
Setelah lelah hilang, kami putuskan untuk pulang, karena hari juga semakin sore dan sebentar lagi waktu sholat ashar. Bagi umat Muslim jangan khawatir, di Bantimurung juga terdapat mushola di dekat museum kupu- kupu. Dan jika bekal makanan yang dibawa kurang, kita bisa membelinya di sini karena banyak terdapat pedagang makanan.

Mushola di Bantimurung

Pedagang yang menjual aneka makanan






























Di luar pintu masuk Bantimurung banyak berjejer pedagang, pedagang souvenir yang terbuat dari kupu- kupu, pedagang perkakas 'narsis' seperti kacamata dan topi, heheh..dan lain- lain.

Kios-kios pedagang ole- ole khas Bantimurung

Gantungan kunci kupu- kupu
















Sumpah, saya sangat tidak setuju dengan souvenir- souvenir ini karena sangat turut andil membuat populasi kupu- kupu menurun. Katanya sih, mereka ini kupu- kupu hasil penangkaran mereka, Wallahualam, hanya Tuhan dan mereka yang tahu!
Pajangan dinding kupu- kupu








Lihat mereka dalam pigura, kasihan kan. Apalagi beberapa spesies diantaranya sudah sangat sulit dijumpai dalam keadaan hidup karena eksploitasi besar- besaran.
Pengunjung yang sedang berbelanja









Nah, seperti yang saya katakan tadi, selain pedagang souvenir kupu- kupu, juga ada pedagang yang menjual 'perkakas' narsis seperti topi dan kacamata. Juga ada dijual aksesoris seperti cincin, gelang dan kalung. Minuman dingin dan jagung bakar juga ada dijual :D.

Kamis, 18 Desember 2014

Band favoritku sejak SD berooooo!

Semua pasti punya band favorit kan?, sama dengan saya, sejak SD saya ngefans banget sama band asal Jogja, Sheila on 7. Band yang pernah mendapat julukan band sejuta copy karena albumnya laris manis terjual sampai jutaan copy. Walaupun tidak selalu mencapai penjualan album yang menakjubkan, Alhamdulillah Sheila on 7 masik eksis sampai sekarang.

Waktu kecil saya pengen sekali nonton konser live nya, tapi apa daya tidak pernah diizinkan (-_-), apalagi pernah konser Sheila on 7 saking membludaknya penonton sampai menimbulkan korban jiwa karena berdesak- desakan.
Nah sekarang pas saya sudah dewasa, tiap Sheila on 7 datang ke Makassar dan saya sedang tidak sibuk (dan saya selalu usahakan untuk tidak sibuk) saya akan nonton. Saya akan ceritakan pengalaman saya nonton konser Sheila on 7 yang paling terakhir, yaitu pada akhir Oktober lalu di Trans Studio Makassar.

Awalnya sih saya pikir nontonnya akan nyaman karena tempatnya yang bagus, walaupun panggungnya tidak begitu besar, tapi kenyatannya cukup mengecewakan, kru Trans Studio Makassar (TSM) lebih eksis daripada penonton yang beli tiket, mereka asyik nonton sampai menghalangi penonton. Bayangkan, kita penonton dilarang merapat ke panggung (saya masih memaklumi hal ini) dan diberi pagar untuk membatasi penonton, yang bikin kecewa kru TSM masuk ke dalam pagar sampai menghalangi pandangan kami para penonton, TIDAK PROFESIONAL!!. Kami sudah protes, tapi mereka tetap seperti itu. Alhasil kami menonton dengan dongkol, untung performa Sheila on 7 selalu mengagumkan, sedikit bisa mencairkan suasana.

sang idola dari kejauhan
Yang di depan itu bukan penonton tapi kru TSM, andaikan yang di depan itu penonton murni yang beli tiket, saya mah ridho- rdho saja, nah ini petugas yang mestinya melayani kita, malah mengecewakan. Bahkan saking kecewanya saya hampir melapor ke atasan mereka lho!, untung saya masih berbaik hati :D. Kita lupakan dulu kru TSM yang nggak asyik, mending kita lihat Duta yang senyumnya aduhhh......
sori, di foto ini Duta nggak senyum, tapi aslinya cute banget


















Duta again :D



Aslinya sumpah Duta cakep banget, manis, cute, pantes Adelia Lontoh mau nikah sama doi :D. Sepanjang konser, dari semua personil Sheila on 7 yang paling banyak dielu-elukan emang Duta, tapi yang lain juga gak kalah cool kok, cuma karena Duta vokalis jadi dia yang paling depan, jadi paling dekat dengan penonton dan mudah dijangkau :D





Eross dan Adam
Kali ini tidak ada foto Brian, karena dia berada nun jauh di belakang, di balik drum nya pula. Pokoknya tidak ada bosannya deh nonton konser Sheila on 7. Waktu itu Sheila on 7 membawakan lebih dari 10 lagu, mereka juga menyanyikan lagu baru mereka 'Lapang Dada'. Walaupun susana sempat tidak mengenakkan, tapi kami tetap menikmati aksi Duta dkk.

Adam dan Duta
Kalau lagi nonton konser Sheila on 7, keluar deh jiwa saya yang tersembunyi, hahahha..... Saya akan menjadi norak, sesekali teriak- teriak histeris seperti ABG labil, hehehhe. Tapi setelah itu, rasanya plong, lega :D


                                                                                                                                                           

Jumat, 05 Desember 2014

Belum jodohku, hikssss

Persiapan ala kadarnya juga akan menghasilkan hal yang ala kadarnya pula. ya begitu juga nasib tes cpns ku.
Aku nggak lulus!!
hiksssss..........
Yang bikin sakit hati, hanya satu peserta yang nilainya diatas nilaiku! selisihnya cuma 3 poin, jiahhhhhhhh......
Nilai TWK ku hanya 75, pas batas kekulusan, miris banget. Untuk TIU aku mendapatkan skor 115, not bad lah, dan untuk TKP aku mendapatkan nilai yang cukup memuaskan yaitu 156, jadi total nilaiki 346, sedangkan yang lulus 349, tragis nya!. Sebenarnya sih masih menunggu pengumuman resmi BKDD, tapi saya mulai pesimis.

Sedih sih pasti, bohong banget kalau nggak.....secara masa depan ini huuh..., selalu ada hikmah dibalik semua, ya saya meyakini itu. Mungkin saya ditakdirkan untuk mengabdi pada negara dengan mengajar di Akademi Komunitas.. Yeah, setahun lalu saya tidak lulus seleksi ODP Bank Mandiri, saya sudah sampai pada tahap tes terakhir, akhirnya saya lulus seleksi PPCPAK, ini mungkin sudah jadi jalan hidup saya.
Toh menjadi pendidik adalah pekerjaan mulia, memajukan bangsa,hehehe. Saya juga sudah melakukan yang terbaik, tidak menang boleh saja, asal jangan kalah telak! hehehehe

Kamis, 04 Desember 2014

H-1 itu mendebarkan

Wow..... hari- hari terasa semakin cepat tidak terasa hari penting yang cukup menentukan dalam hidupku akan tiba kurang dari 24 jam kemudian.
Rasanya??? MENDEBARKAN!. Akankah hari penting besok bisa kulalui dengan sukses, semoga.
Persiapan sudah saya lakukan jauh- jauh hari. Saya akui persiapan itu ala kadarnya jauh dari memadai. Saya tidak mau menyesalinya. Memang sangat susah membangkitkan nafsu belajar di usia seperti ini,hahahha....(tidak terjadi pada semua orang!).
Hampir lupa, besok saya akan menjalani tes cpns Pemkab Maros, Sulawesi Selatan. Dulunya PNS tidak pernah menjadi salah satu pekerjaan yang saya incar. Karena beberapa faktor, akhirnya saya mencoba peruntungan mengikuti tes cpns, dengan beberapa pertimbangan tentunya.

Hal ini bukan karena saya sangat membutuhkan pekerjaan atau tidak kompetitif di bidang lain, bukan sama sekali. Saat ini saya tercacat sebagai alumni Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi Komunitas (PPCPAK), sederhananya saya adalah calon dosen yang mengajar pendidikan vokasional untuk DI/DII pada Akademi Komunitas yang kini mulai dibangun pemerintah di beberapa daerah sesuai potensi daerah tersebut bekerjasama dengan pemda setempat.

Nah, saat ini saya sedang menunggu penempatan, saat pemilihan penempatan kemarin saya memilih AK yang dibina oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) tempat kami mengemban pendidikan persiapan mengajar untuk bidang perikanan. Bidang yang saya ajarkan lebih tepatnya Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) . AK Negeri yang dibina Politani Pangkep yang membuka program studi TPHP hanya di Pulau Buru, Maluku (untuk saat ini) dan ada kemungkinan saya akan ditempatkan di sini. Rencana sekitar Januari 2015 realisasi penempatan kami.

Sebagian teman saya seperti 'ngeri' mendegar kata Pulau Buru, kesannya seperti akan membuang diri di tempat antah berantah yang jauh dari peradaban. Berbeda denagn saya, saya santai saja menanggapinya. Mungkin karena jiwa petualang saya yang selalu menggelora. Saya justru senang akan tinggal di tempat baru, lingkungan baru. Saya mulai mencari referensi mengenai Pulay Buru dan tempat- tempat keren di sekitarnya yang bisa saya eksplor :D. Referensi tempat- tempat keren sudah saya kantongi, saya juga sudah menyusun kegiatan apa saja yang bisa saya lakukan selama 'pengasingan' di sana. Intinya saya sudah sangat siap 'dibuang' ke Pulau Buru.

3 bulan jeda waktu pasca pendidikan sampai tiba waktu rencana realisasi penempatan. Saya sempat melakukan perjalanan ke Flores untuk mengisi waktu 3 bulan tersebut. setiba dari Flores, masih ada jeda waktu 2 bulan lebih sampai waktu penempatan tiba. Bosan pun mulai menggerogoti, apalagi sudah tidak ada lagi gaji yang biasanya rutin masuk ke rekening,hehehe.. Dan melihat teman- teman yang sibuk mendaftar cpns, saya pun iseng ikut mendaftar, hitung- hitung bisa mengisi waktu sambil menunggu. Kebetulan Pemkab Maros membuka lowongan untuk prodi saya, Sosial Ekonomi Perikanan untuk jabatan Analis Mutu Hasil Perikanan. Maros adalah kabupaten tetangga tempat saya berdomisili, tidak jauh, bisa ditempuh dalam 20 menit.

Belakangan hidup saya disibukkan dengan hiruk pikuk ber-cpns. Mulai menyiapkan berkas, membawa langsung berkas, menunggu pengumuman lulus berkas yang luar biasa cukup lama, sampai pada persiapan belajar ala kadarnya untuk tes besok.  Dan, saya mulai melupakan penempatan mengajar di Pulau Buru. Semakin mendekati hari penempatan, hati saya mulai getir, tiba- tiba muncul ketakutan untuk tinggal di tempat yang jauh tanpa sanak saudara untuk waktu yang lama, dan...saya sangat berharap untuk bisa lulus cpns sehingga saya tidak usah pergi jauh meninggalkan kampung halaman saya. Saya juga heran, sebelumnya saya tidak pernah seperti ini. Selain itu, sebenarnya saya tidak enjoy mengajar TPHP karena basic saya sebenarnya Sosial Ekonomi Perikanan. Saya khawatir saya tidak bisa mengajar dengan baik, jadi saya pilih mungkin sebaiknya saya mundur saja, walaupun sebenarnya saya sangat senang mengajar, kecuali kalau akan dibuka prodi Sosial Ekonomi, tapi kayaknya tidak mungkin, karena AK bergerak dalam bidang vokasional.

Jumat, 21 November 2014

Story about Dg. Toa

Kini dia terlihat kumal, sesering apapun dimandikan tetap saja sama, kumal. Fisiknya mulai lemah, menghabiskan hari- harinya dengan seharian tidur dan makan saja. Dia hanya bisa meringkuk di sudut rumah, padahal dia dulu sangat ahli berburu tikus. Ibaratkan manusia, dia sudah menapouse dan tidak bisa bereproduksi lagi, terlihat dari belakangan ini ia tidak hamil- hamil, seperti kita tahu tingkat reproduksi kucing betina sangat tinggi. Selain fisiknya yang memang sudah tidak sanggup, mungkin kucing jantan sudah enggan meliriknya, kasihan, padahal dulu dia primadona. Dan karena beberapa hal aku memanggilnya Dg. (Daeng) Toa yang merupakan kata dalam bahasa Makassar yang artinya sudah tua.

Dg. Toa terlihat lelah


Walaupun bulu Dg. Toa sudah tidak lembut lagi, sudah tidak nyaman lagi untuk dielus, tapi saya tetap menyayanginya. Bagaimanapun dia adalah bibit lahirnya kucing- kucing lucuku. Di usianya yang senja dia terlihat bijak dan lebih banyak diam. Tidak seperti Bolong dan Tampan kucingku lainnya yang sangat ribut, apalagi dijam makan, mereka akan mengeong- ngeong memekakkan telinga.      Dg. Toa apapun yang orang lain dan kucing lain lakukan padanya dia hanya diam.

Aku masih ingat saat pertama kali Dg. Toa datang ke rumahku. Dia masih kecil waktu itu dan dibuang pemiliknya yang tidak bertanggung jawab. Awalnya keluargaku kurang menerima keberadaannya, namun Dg. Toa mampu meyakinkan mereka kalau dia layak hidup bersama kami. Hari demi hari Dg. Toa kecil terlihat gesit, badannya mulai gemuk dan bersih, sangat jauh berbeda dengan awal kedatangannya. Tidak terasa Dg. Toa beranjak remaja, dia mengenal kucing jantan tetangga dan akhirnya beranak pinak. Lahirlah Goldy, Bolong, Tampan dan kucing- kucing lainnya yang tidak sempat saya pelihara semuanya. Sekarang Dg. Toa sudah lanjut usia.

Dg. Toa
Terimakasih Dg. Toa telah memberikan warna dalam kehidupan keluargaku.
Terimakasih telah memberikan inspirasi.
Terimakasih telah memberiku kucing- kucing lucu Goldy, Bolong dan Tampan
Saya akan merawatmu sampai titik terakhir, I love you Dg. Toa!

Kamis, 20 November 2014

Such heavenly view...

Sumber gambar: Google
Pasti sudah tahu kan band legendaris dari Inggris ini, ya Coldplay. Sekarang saya sedang keranjingan mendengarkan lagu- lagu Coldplay di album yang berjudul 'Ghost Stories'. Lagu yang menjadi hits dalam album ini yaitu lagu yang berjudul 'A sky full of stars' yang gilak, ngena banget di hati, romantis banget deh. Gak ada bosannya dengerin lagu ini. Video klip juga,hahahahha gokil banget Chris Martin dkk. Saya sampai terbengong- bengong menontonnya.

Semua kata- kata lirik lagu ini benar- benar membekas di hati, tapi yang paling manis kalimatnya menurut saya di bagian ini nih 'Cause your sky full of stars, such heavenly view!', gombal banget tapi asli bikin melayang- layang. Bayangkan kalau Jake Gyllenhaal datang dan menyanyikan lagu ini buat saya, huhuhuuh.......

Setiap hari lagu ini tidak lepas dari hari- hari saya, bosan? tidak!, bahkan lagu ini memberikan spirit tersendiri buat saya, saya merasa lebih bahagia setelah mendengar lagu ini. Saat tiba di kalimat, 'I think I see you!', saya membayangkan seseorang yang nun jauh entah sedang berada di mana (>,<). Nah, supaya kalian lebih percaya, nih lirik lengkapnya..... cekidot..!

Sumber gambar : Google


'Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
I'm gonna give you my heart
'Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
'Cause you light up the path
I don't care, go on and tear me apart
I don't care if you do
'Cause in a sky, cause in a sky full of stars
I think I saw you
'Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
I want to die in your arms, arms
'Cause you get lighter the more it gets dark
I'm going to give you my heart
And I don't care, go on and tear me apart
And I don't care if you do
'Cause in a sky, cause in a sky full of stars
I think I see you
I think I see you
Because you're a sky, you're a sky full of stars
Such a heavenly view
You're such a heavenly view

Nah, ini video live Coldplay menyanyikan A sky full of strars , energik banget si Chris Martin, 
I love it! :D
 


dan masih terjadi

'Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku!', belakangan lagu ini sangat populer, di mana2 pasti diputer lagu ini atau minimal ada yang nyanyiin, tapi kalau versi saya 'Sakitnya tuh di sini di dalam mulutku!'.... Bagaimana tidak, sekarang memasuki minggu ke-9 pasca pemasangan kawat gigi, minggu- minggu kemarin (setelah minggu 1 & 2) kulewati dengan sukses, mulut sudah menyesuaikan diri dengan benda asing, sudah tidak sariawan kronis lagi bahkan lebih sering nggak sariawan. Nah, sekarang, rasanya berat banget, bahkan seperti melebihi awal- awal pertama pasca pemasangan.

Sekarang rasanya mulutku penuh sesak, bahkan rada cumi (cucah mingkem, duh...), sariawan yang nggak sembuh- sembuh padahal sudah diobati dan sebelumnya tidak pernah seperti ini!. Dan bibirku juga tidak mau kalah, rasanya bibir bawahku rada dower deh belakangan ini, hikss....hikss.....kayaknya mau menyaingi Angelina Jolie,ckckck. Hal yang paling menyakitkan lagi, sakit di atas sakit, susah makannya (>,<).
Mana awal Desember ada tes kerja lagi, jiahhhhhhh

Lalu, apa yang aku lakukan? serajin mungkin aku memberinya madu, supaya sariawannya membaik, rasanya perih luar biasa saat madu menyentuh sariawan. Tapi apa daya, demi kebaikan bukan?. Selain itu aku juga minum vitamin C supaya mempercepat penyembuhan. Dan membersihkan mulut serajin mungkin tentunya, jangan biarkan kotoran memperburuk situasi. Memang tidak bimsalabim langsung sembuh, tapi agak mendingan rasanya.

Kutanyakan kepada dokter gigi yang menanganiku, katanya ini hal lumrah yang biasa terjadi pada pengguna kawat gigi, toh nantinya juga akan sembuh jika ditangani dengan benar. Soal mulut yang terasa sedikit cumi, rupanya gigi- gigiku mengalami pergerakan, nanti juga akan berhenti cumi nya, apalagi kalau sudah mulai tahap perapihan.

Mau cantik memang mahal dan menyakitkan, sangat menyakitkan!. Tragisnya sebentar lagi tahun baru, huaaaaa........mana mau join tahun baruan sama seniorku trip Pulau Komodo - Pulau Lombok. Wahhhhh......nggak mungkin kan ya aku nggak foto- foto, dan nggak mungkin juga foto tapi membelakang kamera trus, dan nggak mungkin juga hadap depan tapi tutup mulut. Aduh...dilema. Mulai sekarang aku mau latihan senyum ah :D

Rabu, 19 November 2014

Congratulations Bolong (^_^)

Hari ini hari teakhir misi gilaku, 3 hari hidup tanpa laptop dan internet dan hanya berkawan dengan radio. Sudah tidak sabar menanti jam kebebasan. Saat waktu itu tiba, seperti biasa, dengan sigap kunyalakan laptop, mencolok modem, connect dan log in semua akun sosmedku. Seperti 3 hari lalu saat kutinggalkan dunia maya terakhir kali, aksi demo mahasiswa Makassar yang diwarnai kericuhan masih menjadi ternding topic, ditambah kasus narkoba yang menjerat guru besar sekaligus Wakil Rektor 3 Universitas Hasanuddin, universitas terbesar di Indonesia Timur dan.........tempat saya menimba ilmu dulu (seolha- olah sudah puluhan tahun silam, heheh). Sebagai alumni Unhas sekaligus warga Sulawesi Selatan saya sangat bersedih dengan kasus- kasus tersebut. Di tengah- tengah kesedihan saya tiba- tiba terjadi kegaduhan di rumah saya. Terdengar suara nenek (yang tergolong besar untuk ukuran nenek- nenek).
'Bolong!!!!....Bolong!............itu Bolong keluar anaknya'

Kudengar nenekku berteriak- teriak menyebut nama Bolong, kucingku. Ternyata Bolong melahirkan. aku hanya tersenyum kecil, mengacuhkan kegaduhan tadi. Tidak lama kemudian, ada suara sesuatu hendak menyeruak masuk ke kamarku melalui jendela, sedikit kaget kulihat di arah jendela, ternyata Bolong datang dengan menggigit bayi kucing yang baru dilahirkannya. Kasihan pikirku. Kuamati sejenak ke mana dia akan membawa bayinya, rupanya dia bersembunyi dikolong tempat tidurku. Aku keluar mencari wadah yang bisa dijadikan box bayi kucing,heheh..... Akhirnya kutemukan sebuah keranjang, ukuranyya pas untuk menampung Bolong dan bayinya (entah dia melahirkan hanya seekor yang dibawanya tadi atau masih akan melahirkan lagi). Kuletakkan kain dalam keranjang tadi supaya terasa lebih nyaman. Dan keranjang tadi kuletakkan di dekat Bolong, toh nanti dia juga akan pindah sendiri. Benar saja, baru beberapa menit aku keluar mengambil keranjang, bayi Bolong sudah bertambah menjadi 3 ekor, ckckckkc.......cepat juga proses persalinan kucing, tanpa bantuan lagi, MasyaAllah, andaikan ini terjadi pada manusia. Kan para wanita tidak perlu takut lagi untuk melahirkan :D.

Bolong bersama bayinya,keranjangnya rada kekecilan ya :/

3 jam berlalu pasca persalinan Bolong, kutengok kolong tempat tidurku, memastikan apakah Bolong sudah memindahkan bayi- bayinya di atas keranjang yang kusiapkan tadi. Dan apa yang terjadi? Hahaahahhaha........bayi- bayi Bolong masih tergeletak di lantai, sedangkan Bolong sang induk sudah melungker cantik sendirian dalam keranjang. Sambil tertawa terbahak- bahak kuangkat bayi- bayi Bolong ke dalam keranjang bersamanya. Ihhhhhhh bulu- bulunya masih basah, sempat geli saat menyentuh tubuh bayi kucing yang masih berlendir, akhirnya 3 bayi kucing sudah kuevakuasi dengan sukses. Kuperhatikan bagian dekat ekor Bolong bulunya lepek, setelah kulihat dengan saksama ternyata itu darah sisa persalinannya. Besok saja baru kumandikan kau Bolong, sedikit ngeri melihat darah. Selamat ya Bolong, dirimu telah menjadi kucing betina sejati! Aku terharu, berpikir kapan nyusul bisa jadi wanita sejati,hahahaha
Dan juga selamat datang di dunia fana ini 3 malaikat kecil, jangan takut BBM naik, jatah makan kalian akan selalu ada (^_^)

Bayi bolong


Jumat, 10 Oktober 2014

Situs Bung Karno *Eksplor Flores*


Situs Pengasingan Bung Karno

Situs Bung Karno atau juga biasa disebut Rumah Pengasingan Bung Karno merupakan tempat Ir. Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik. Ir. Soekarno diasingkan ke Kota Ende, Flores pada 14 Januari 1934. Beliau diasingkan di sana selama empat tahun (1934-1938). Saya berkesempatan mengunjungi tempat bersejarah ini pada 5 September 2014 saat saya melakukan perjalanan Eksplor Flores bersama sahabat saya.

Situs Bung Karno terletak di Jl. Perwira (tanpa nomor rumah) di Kota Ende, Pulau Flores. Situs ini terletak di antara pemukiman warga dan rumah pengasingan ini sangat sederhana. Di dalam Situs Bung Karno terdapat benda- benda yang dahulu digunakan Ir. Soekarno saat diasingkan. Tidak banyak informasi yang saya dapatkan mengenai rumah pengasingan ini selain dari apa yang saya lihat, karena petugas yang menjaga situs ini tidak melayani saya sebagaimana penjaga tempat bersejarah pada umumnya.

Saat diasingkan di Kota Ende, Ir. Soekarno tinggal bersama istri beliau Ibu Inggit Ginarsih, mertua beliau Ibu Amsi dan anak angkat Ir. Soekarno, Ratna Djuami. Karena sangat sedikit informasi yang saya dapatkan mengenai Situs Bung Karno, berikut gambar beberapa benda yang ada di dalam situs, cekidot.....

Papan Alamat Situs Bung Karno








Tuh kan, dialamatnya tidak ada nonor rumahnya kan :D. Oh ya, untuk masuk ke dalam Situs Bung Karno, tidak dipungut biaya lho!, tidak ada uang karcis dan sejenisnya, tetapi kalau kita mau menyumbang (seikhlasnya) terdapat semacam kotak amal tempat kita memasukkan uang.









Buku tamu pengunjung Situs Bung Karno


Ruangan depan situs



Saat memasuki situs, ruangan di samping adalah ruangan yang pertama kita masuki, di sana terdapat buku tamu yang harus kita isi saat berkunjung ke Situs Bung Karno dan beberapa benda bersejarah yang dulu diguanakan Ir. Soekarno sekeluarga saat diasingkan di Kota Ende.





Ruang Tamu
Nah, di sebelah kanan ruangan tempat dipajang benda- benda bersejarah tadi terdapat ruang tamu tempat Ir. Soekarno menerima tamu (yaiyalah, masa tempat beliau tidur :D), di ruang tamu ini terdapat 2 buah kursi dan sebuah meja, sayang sudah disimpan dalam kaca, padahal saya mau berfoto duduk di kursi bersejarah tersebut. Perabot dalam situs ini terlihat sudah rapuh, mengingat usianya yang cukup tua jadi semua harus diamankan, karena tidak dipungkiri biasa ada pengunjung yang over 'kreatif' yang bisa merusak benda- benda bersejarah tersebut.

Surat Keterangan Kawin






Gambar disamping adalah surat keterangan kawin Ir. Soekarno dengan Ibu Inggit Ginarsih, beliau menikah pada tanggal 24 Maret 1923. Tapi sayang kemudian bercerai pada tahun 1942.
Surat perjanjian cerai Ir. Soekarno

Ibu Inggit Ginarsih





Ibu Inggit Ginarsih adalah istri kedua Ir. Soekarno yang mendampingi beliau saat diasingkan di Kota Ende. Kisah cinta Ir. Soekarno dan Inggit Ginarsih ditulis Ramadhan KH menjadi sebuah roman dan sampai dicetak ulang beberapa kali lho sampai saat ini.
Biola Ir. Soekarno

Piring hias
Tongkat Ir. Soekarno

Kamar tidur




Gambar di samping adalah kamar tidur mertua Ir. Soekarno (Ibu Amsi) dan anak angkat beliau yang bernama Ratna Djuami. Semua ruangan tidur di rumah pengasingan ini bernuansa putih, mulai dari tembok, cover bad dan kelambu semua berwarna putih.


Kamar tidur Ir. Soekarno
Di samping kamar tidur Ir. Soekarno terdapat ruang semadi atau ruang sholat. Dan di bagian belakang rumah terdapat sumur serta beberapa ruangan, saya lupa menanyakan ruangan apa, mungkin kamar asisten rumah tangga atau dapur, karena di ruangan depan tidak terdapat dapur dan ruang makan. Sebenarnya masih banyak beberapa benda bersejarah yang tidak saya tampilkan, saya rasa gambar- gambar yang sudah ada sudah mewakili.

Bagian belakang rumah
Rumah pengasingan Bung Karno tidak begitu luas, jadi saya hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengamati rumah beserta benda- benda bersejarah yang ada di dalam rumah pengasingan diiringi musik tempo dulu, jadi semakin terasa jadulnya. Oh ya, tidak jauh dari situs Bung Karno terdapat taman Renungan Bung Karno yang sebelumnya sudah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya.



















Sabtu, 04 Oktober 2014

Semalam di Ende *Eksplor Flores*

Ende adalah salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang terletak di Pulau Flores dengan Ibu Kota Ende. Kota ini terletak di pesisir selatan Pulau Flores. Kota Ende menjadi salah satu destinasi saya saat berkunjung di Pulau Flores karena terletak setelah Danau Kelimutu sehingga pas dijadikan tempat untuk beristirahat untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, mengingat perjalanan dari Makassar-Maumere-Kelimutu yang cukup melelahkan.

Perjalanan dari Danau Kelimutu menuju Kota Ende menghabiskan waktu antara 2-3 jam, sempat mengalami macet karena ada pengerjaan jalan. Seperti yang kita ketahui bahwa topografi Pulau Flores yang berupa dataran tinggi, sehingga jalan di sana mengikuti alur pegunungan jadi jalannya berkelok- kelok, alhasil teman saya strike 6 kali muntah,hahahaha, bukannya jahat lho :D. Ini juga yang menjadi alasan kami harus mampir beristirahat semalam di Kota Ende untuk memulihkan tenaga. Kepada sopir travel kami minta diantar ke Situs Bung Karno, sebuah tempat bersejarah di Kota Ende, katanya tempat ini berada di pusat kota, jadi rencananya saya ingin mencari penginapan di sekitar situs.

Macet karena pengerjaan jalan
 
Masih ingat kan kisah saya di Danau Kelimutu, yang keasyikan foto sampai melebihi waktu yang diberikan Pak Sopir, yang saat saya dan teman- teman saya baru turun dari danau, Pak Sopir biasa- biasa saja senyum- senyum seperti tidak ada masalah, ternyata setelah kami sampai di Kota Ende, dia minta tambahan ongkos Rp. 100.000, kami tidak terima dong karena yang membayar travel untuk masuk ke Danau Kelimutu saya dan teman saya, tetapi semua penumpang ikut turun (ini juga menambah estimasi waktu). Harusnya si Pak Sopir juga minta tambahan sama penumpang yang lain. Akhirnya aksi ngotot- ngototan terjadi, kami saling berargumen. Karena udara Kota Ende yang cukup panas, ditambah kami yang sudah sangat kelelahan dan malu dilihatin orang, jadi kami mengalah.

Ke-BT-an kami tidak sampai di sini, ternyata Situs Bung Karno tutup. Luar biasa kejutan hari ini. Ada warung kelontong di depan situs, kami bertanya kepada si penjaga warung, informasi yang kami dapatkan, si penjaga situs sedang ada acara keluarga jadi situs ditutup lebih awal. Kami disuruh lagi datang sore atau sekalian besok pagi saja. Ishhhhh tidak profesional, pikir saya.  Daripada suasana hati semakin tidak enak bercampur sedikit emosi, kami putuskan mencari mesjid di sekitar situs. Tidak jauh dari situs, agak masuk gang letak mesjid itu, cukup besar tapi seperti tidak terawat, sangat berdebu. Karena saya sedang berhalangan, saya putuskan menunggu teman saya sholat dengan duduk di depan mesjid. Sambil menunggu teman saya sholat Dhuhur saya mereview foto- foto kami di Danau Kelimutu, saya juga sesekali mengamati warga  yang bermukim di sekitar mesjid.

Ternyata ada seorang Ibu yang mengamati saya. Mungkin penasaran jadi Ibu tadi menghampiri saya. Ibu tadi menanyakan asal dan tujuan saya kenapa sampai di Ende. Dengan singkat saya jelaskan kisah kami, juga saya bertanya kepada Ibu di mana penginapan terdekat dari posisi kami. Ibu justru menawari kami untuk menginap di rumahnya, ternyata Ibu Ende (lupa tanya nama Ibu, jadi saya sebut saja Ibu Ende :D) memiliki rumah yang dijadikan kostan bagi mahasiswa. Daripada jauh- jauh mencari penginapan, tidak salah juga kalau kami menginap di kostan Ibu Ende karena dekat dari Situs Bung Karno. Setelah teman saya sholat, kami menuju kostan Ibu Ende, letaknya di belakang Situs Bung Karno.

Di sana sudah ada suami Ibu Ende. Suami isteri ini sangat ramah, tapi kami tetap waspada, maklum masih trauma dengan sopir travel yang kelihatannya baik, tapi ternyata....... Setelah melihat kamarnya, kami cukup puas. Saat saya tanyakan harga yang mesti kami bayar untuk semalam Bapak Ende bilang terserah kami. Kami jadi bingung mematok harga, kata Bapak Ende jangan terlalu dipikirkan istirahat saja, itu urusan besok. Setelah berbincang- bincang cukup lama, Bapak dan Ibu Ende pamit pulang, katanya supaya kami bisa beristirahat.

Sepeninggal mereka, kami membersihkan diri. Rasanya sudah lebih baik, sepertinya sebagian kepenatan sudah hilang. Kami putuskan untuk keluar mencari makan. Cukup mudah untuk mencari makanan halal di Kota Ende. Banyak rumah makan Padang. Tapi kali ini kami makan di RM. Solo, karena RM. Padang agak jauh, sedangkan lapar kami sudah tak tertahankan, hehehe. Saat jalan pulang dari membeli makanan, kami melihat ada warung coto Makassar (makanan khas Makassar, asal daerah kami). Kami iseng menghampiri warung coto tersebut, sayang sudah tutup. Padahal bahagianya bukan main akan bertemu dengan orang sedaerah kami di tempat jauh dari kampung halaman.

Sore harinya kami putuskan untuk berkeliling Kota Ende, dengan jalan kaki tentunya. Tidak salah kami memilih menginap di kost Ibu Ende, ke mana- mana dekat. sore hari kami habiskan di Pantai Ende melihat matahari terbenam. Saat akan ke Pantai Ende kami melewati Museum Tenun Ikat, lebih baik mampir di sini dulu, sekalian :D.

Museum Tenun Ikat
Kain tenun ikat merupakan kain khas Ende, wajar kalau sampai ada museumnya (hasil riset saya, hehe). Tapi sayang, kami tidak bisa masuk ke dalam museum, tidak ada penjaga. Dan museum ini terlihat seperti tidak terawat. Sayang sekali, padahal kalau museum ini lebih diperhatikan bisa menarik lebih banyak wisatawan sehingga bisa menambah pendapatan daerah. Iya kan?.
Tidak ada yang bisa kami lakukan di Museum Tenun Ikat, kami melanjutkan perjalanan ke tujuan awal, Pantai Ende!.

Gerbang masuk Pantai Ende
Pantai Ende adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu di sore hari, banyak aktifitas yang bisa kita lakukan di sini. Kita bisa duduk- duduk menanti sunset sambil menikmati makanan yang banyak dijual di sepanjang pantai, bisa bermain bola, atau hanya sekedar foto- foto dengan latar laut dan gunung. Pantai Ende sepertinya dijadikan salah satu tempat muda- mudi dan masyarakat Ende menghabiskan waktu untuk bersantai. Tempatnya sebetulnya cukup nyaman, pemandangannya juga bagus, tapi kebersihannya tidak terjaga, terdapat sampah di beberapa titik. Tidak jauh dari Pantai Ende kita bisa melihat Pelabuhan Ende.

  
Pantai Ende


















Sunset Pantai Ende


















Sunset di Pantai Ende tidak kalah indah dengan sunset- sunset di tempat lain. Oh ya, entah ini hanya perasaan saya atau bagaimana, saya merasa sunset di Pantai Ende lebih lama lho, biasanya kan kalau posisi matahari sudah seperti di gambar (lihat foto sunset Pantai Ende) tidak lama matahari akan terbenam dan suasana menjadi gelap alias sudah malam. Tapi berbeda lho dengan di Ende kemarin. Puas menikmati sunset, kami beranjak dari Pantai Ende menuju ke suatu tempat seperti taman, tadi kami melewatinya saat mencari makan siang. Letaknya di samping Museum Tenun Ikat tadi.

Taman Renungan Bung Karno
Ternyata taman yang saya maksud tadi adalah Taman Renungan Bung Karno. Saya penasaran, mengapa taman ini dinamakan demikian?. Apakah saat dahulu kala ketika Bung Karno diasingkan di Kota Ende, beliau sering datang merenung di sini? hehehehhehe. Di sini juga merupakan salah satu tempat masyrakat Kota Ende menghabiskan waktu di sore hari. Tempatnya juga nyaman dan tenang, memang cocok untuk merenung :D. Banyak tempat duduk di taman ini, bagi yang ingin bersepeda juga bisa, taman ini cukup luas lho!.

Salah satu sudut Taman Renungan Bung Karno
Taman ini tempat yang pas untuk mencari inspirasi. Kalau saya tinggal di Kota Ende, mungkin nyaris sebagian besar waktu luang saya, saya habiskan di taman ini. Tempatnya pas untuk mengerjakan tugas, ditambah banyaknya pepohonan yang menjadikan taman ini semakin teduh. Satu hal lagi yang saya suka dari tempat ini, bersih!. Top deh tempat ini, menurut saya lho. Sesuai namanya, di Taman Renungan Bung Karno terdapat patung Bung Karno yang sedang duduk termenung menghadap ke arah pantai. Mungkin beliau merenungkan nasib Bangsa Indonesia, hehehehe...


Patung Bung Karno
Tuh kan sunsetnya lama kan.... Saya sudah puas keliling Taman Renungan Bung Karno, bias- bias jingga di langit masih terlihat. Belum seberapa gelap kami putuskan beranjak dari taman dan segera mencari mesjid terdekat  menemani teman saya untuk sholat Magrib.